JAKARTA- Harga patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, turun tipis tiga sen menjadi US$48,16 per barel di New York Mercantile Exchange, Kamis (Jumat pagi WIB). Patokan Eropa, minyak mentah Brent North untuk penyerahan Juni, ikut turun 12 sen menjadi ditutup pada level US$48,81 per barel di perdagangan London.

Pergerakan harga minyak dunia masih dipengaruhi sentimen gangguan pasokan dari para produsen utama, seperti Nigeria, Kanada dan Venezuela.

Selain kebakaran di Kanada, pergerakan dolar AS juga memberikan tekanan kepada harga minyak. Penguatan dolar AS membuat minyak mentah yang dihargakan dalam greenback lebih mahal dan kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya. Belum lagi pasokan minyak mentah yang cukup juga ikut membebani pasar. Pasokan minyak mentah AS pekan lalu naik 1,3 juta barel menjadi 541,3 juta barel, menurut laporan mingguan Badan Informasi Energi AS (EIA) yang dirilis Rabu.

Pasar juga mulai mengantisipasi pergerakan raksasa ekonomi Asia selain Cina sekaligus konsumen utama migas yakni Jepang yang dalam waktu dekat akan segera merilis data ekonominya pada pekan depan, yang diperkirakan  tumbuh lebih baik dari perkiraan 0,4 persen pada kuartal pertama tahun ini.

“Dalam waktu dekat, pasar minyak akan mengawasi dengan cermat data ekonomi dari Jepang dan Amerika Serikat yang akan dirilis minggu depan,” kata Sanjeev Gupta, analis minyak dan gas EY.(RI/ANT)