JAKARTA – Harga minyak dunia mencatat kenaikan di tengah kegagalan negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC dalam mencapai kesepakatan menurunkan atau membatasi produksi.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 16 sen menjadi US$49,17 per barel pada Kamis (Jumat pagi WIB). Sementara itu, harga minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, patokan Eropa, naik 32 sen ke level US$50,04 per barel.

Laporan persediaan minyak mentah komersial Amerika Serikat yang turun pada pekan lalu sebesar 1,4 juta barel, meskipun pada posisi 535,7 juta barel tetap pada tingkat tertinggi memberikan dorongan pada harga minyak.

OPEC gagal mencapai kesepakatan setelah silang pendapatan antara Iran dan negara OPEC lainnya terkait permintaan negara itu untuk mendapatkan kuota produksi mencapai tingkat pra-sanksi. Sementara negara-negara anggota lainnya berpegang pada kuota yang berbeda.

“Tanpa kuota negara, OPEC tidak bisa mengendalikan apa-apa,” ungkap Bijan Zanganeh, Menteri Perminyakan Iran.

Untuk diketahui produksi minyak Iran saat ini 3,56 juta barel per hari mendekati produksi pra-sanksi 3,70 juta barel per hari.

Arab Saudi sendiri diperkirakan akan menyikapi hasil pertemuan tersebut dengan kembali menerapkan strategi harga minyak rendahnya.

Jason Schenker, President and Chief Economist Prestige Economics, mengatakan, strategi OPEC dan harga minyak rendah telah mempengaruhi produksi minyak AS, membuat banyak perusahaan memangkas posisi-posisi pekerjaan dan mendapatkan keuntungan yang berkurang.(RI)