JAKARTA – Harga minyak patokan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) di New York untuk pengiriman September naik US $ 1,22 menjadi US$ 43,02 per barel. Sementara itu di London, satu barel North Sea Brent untuk pengiriman Oktober juga naik US$ 1,12 menjadi US$ 45,39 per barel di Intercontinental Exchange, Senin (Selasa pagi WIB).

Pergerakan harga minyak pada awal pekan ini dibayangi kekhawatiran pada keadaan pasokan dan persediaan, namun ternyata pasokan meningkat selama beberapa hari perdagangan.

“Pasar terus bangkit. Kami perkirakan harga akan jatuh ke level US$ 40 dan koreksi tampaknya sedikit ekstrim”  kata Gene McGillian dari Tradition Energy.

Menurut Gene, pasar sedang fokus pada harapan akan menurunnya tingkat produksi Amerika Utara dan akan terjadi peningkatan permintaan bahan bakar global.”Sekarang Anda melihat reli dan ini memicu lebih banyak pembeli di pasar,” tambahnya.

Menurut Mike Lynch dari Energi dan Riset Ekonomi, pasar minyak dapat bereaksi terhadap rumor bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dapat mempertahankan tingkat produksinya.”Rumor OPEC sedang mempertimbangkan pembekuan produksi memberikan sedikit dorongan. Tidak yakin itu akan berlangsung lama, tapi untuk saat ini, itulah satu-satunya berita yang benar-benar di atas sana,” tandas Mike.(RI)