JAKARTA – Tren penguatan harga minyak masih terus berlanjut, meski tidak terlalu signifikan pada Kamis (Jumat pagi WIB). Minyak mentah berjangka Brent ditutup naik ke posisi US$48,08 per barel. Sementara minyak mentah patokan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) berjangka naik 47 sen menjadi US$46,70 per barel.

Kenaikan harga minyak dipicu oleh para investor yang memperkirakan makin ketatnya pasokan global. Para investor juga masih khawatir dengan gangguan produksi minyak mentah Nigeria.

“Ini adalah campuran, jangka pendek atau panjang keduanya mencoba untuk mempertahankan posisinya berdasarkan data,” ujar Phil Flynn, analis di the Price Futures Group in Chicago.

Kenaikan harga minyak diperkirakan akan terus terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Brent berada di jalur untuk kenaikan mingguan 6% dan WTI sebesar 4%, melanjutkan tren kenaikan yang telah menambahkan sekitar $ 20 untuk per barel dari posisi terendah pada Januari dan Februari 2016.

Sementara WTI menurut Jim Ritterbusch dari konsultan Ritterbusch &Associates, Chicago bisa meningkat hingga  US$51 per barel. “Tapi dari perspektif jangka panjang, kita masih melihat pasar menyiapkan untuk anjlok bulan depan, dari reli dolar AS potensial atau data ekonomi China yang lemah,” tandas Jim.(RI)