JAKARTA – Harga minyak berfluktuasi dalam kisaran ketat pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena investor menjadi berhati-hati setelah lonjakan harga baru-baru ini didorong oleh kesepatan pengurangan produksi di antara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

 

Penguatan harga minyak seiring kesepakatan pengurangan produksi di antaranya anggota negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC tertahan pada penutupan Jumat (Sabtu pagi WIB). Patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November naik tipis US$0,41 menjadi US$48,24 per barel di New York Mercantile Exchange. Patokan Eropa, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman November turun US$0,18 menjadi US$49,06 per barel di London ICE Futures Exchange.

OPEC pada Rabu (28/9) mencapai kesepakatan bersejarah untuk memangkas produksi minyak dari 33,24 juta barel per hari ke kisaran 32,5 juta hingga 33 juta barel per hari. Kesepakatan tersebut menandai pemotongan produksi pertama di antara anggota OPEC dalam delapan tahun terakhir.

Kesepakatan OPEC telah mendorong harga minyak menguat lebih dari tujuh persen dalam dua sesi terakhir. Namun, beberapa analis mengatakan masih ada ketidakjelasan atas rinciannya, serta risiko kesepakatan bisa menyelesaikan masalah.

Sementara itu, Baker Hughes, perusahaan jasa hulu migas seperti dikutip Xinhua melaporkan, Jumat, jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang AS naik tujuh rig menjadi 425 rig pada minggu ini, menandai kenaikan pekan ke-13 dari 14 pekan terakhir. (AT/ANT)