JAKARTA – Laju harga minyak dunia makin tidak tertahan hingga mencapai level tertinggi baru 2016 pada Rabu (Kamis pagi WIB), akibat gangguan pasokan di Nigeria dan data yang menunjukkan persediaan minyak AS turun.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 87 sen ke level US$51,23 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus naik US$1,07 menjadi US$52,51 per barel di perdagangan London.

Delta Niger Avengers, sebuah kelompok pemberontak yang telah menyerang sejumlah fasilitas minyak di Nigeria, menolak tawaran gencatan senjata dengan para pejabat dan mengklaim mereka menyerang sebuah target baru. Gangguan-gangguan tersebut telah memangkas produksi minyak di anggota OPEC Nigeria dari 2,2 juta barel per hari menjadi 1,6 juta barel per hari.

Disisi lain, data persediaan AS pada Rabu menegaskan gambaran pengetatan pasar, dengan stok komersial AS jatuh sebanyak 3,2 juta barel untuk pekan yang berakhir 3 Juni menjadi 532,5 juta barel, menurut Departemen Energi AS (DoE). Persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman minyak berjangka AS dan pusat penyimpanan minyak terbesar di negara itu, juga turun 1,36 juta barel.

Para analis mengatakan persediaan AS bisa jatuh lebih jauh karena ekonomi terbesar dunia itu bergerak menuju puncak musim mengemudi musim panas dan kilang-kilang meningkatkan produksi bensin.”Peningkatan pemanfaatan kilang di AS kini mulai berdampak pada persediaan,” kata Andy Lipow, konsultan energi Houston.(AT/ANT)