JAKARTA – Pergerakan harga minyak dunia masih terus terjadi dibayangi kondisi persediaan minyak mentah Amerika Serikat yang terus meningkat. Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, turun 78 sen mencapai US$41,14 per barel di New York Mercantile Exchange, ditutup turun untuk hari keenam berturut-turut.

Di London, minyak mentah North Sea Brent untuk pengiriman September turun 77 sen menjadi US$42,70 di Intercontinental Exchange. Kedua harga berada di tingkat terendah yang tidak terlihat sejak April.

Kondisi stok minyak AS yang terus meningkat telah mencemaskan pasar karena mendekati akhir musim mengemudi musim panas di AS, waktu permintaan puncak. Minggu ini badan Energi AS (EIA) merilis laporan persediaan minyak mentah berada 13,4% di atas tingkat setahun lalu. Sementara stok bensin 11,8% lebih tinggi.

Kondisi harga minyak dibawah US$50 per barel ini diperkirakan akan bertahan lama karena stabilnya permintaan.

“Harapan keseimbangan pasokan-permintaan (supply-demand) lebih ketat dipasar tampaknya akan menguap. Permintaan minyak tampaknya menjadi sedikit tidak pasti, tetapi ada beberapa harapan pertumbuhan global akan terus berjalan dan saya pikir itu akan memberikan dukungan ke pasar dalam beberapa minggu mendatang” kata Gene McGillian dari Tradition Energya.(RI)