JAKARTA – Data produksi negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC yang mencapai rekor tertinggi pada bulan lalu makin menekan harga minyak dunia pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin (Selasa pagi WIB).

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun US$1,54 menjadi US$40,06 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, patokan global, jatuh US$1,39 menjadi  US$42,14 per barel di London ICE Futures Exchange.

Produksi OPEC pada Juli kemungkinan naik ke level tertinggi dalam sejarah, karena Irak memproduksi lebih banyak. Selain itu, Nigeria berupaya menambah ekspor minyak mentahnya meskipun terjadi serangan militan terhadap instalasi minyak, menurut survei Reuters, Jumat.

Data dari perusahaan jasa minyak Baker Hughes menunjukkan jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang AS bertambah 44 rig pada Juli, paling banyak dalam sebulan sejak April 2014. Permintaan minyak mentah juga diperkirakan akan jatuh dalam beberapa bulan ke depan.

Kilang-kilang AS biasanya mengurangi tingkat operasi untuk melakukan pemeliharaan musiman ketika musim mengemudi musim panas berakhir. Pasar telah menurun selama tujuh hari dari delapan hari terakhir. Xinhua melaporkan harga minyak di New York sempat bangkit pada Jumat, karena angka pertumbuhan ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan menyebabkan dolar jatuh, sehingga minyak yang dihargakan dalam greenback menjadi lebih murah.(AT/ANT)