JAKARTA – Laba bersih PT Vale Indonesia Tbk (INCO), produsen nikel dalam matte, tahun lalu tercatat anjlok 70,6% menjadi US$50,5 juta dibanding raihan laba bersih 2014 yang mencapai US$172,3 juta. Penurunan laba bersih disebabkan anjloknya harga realisasi rata-rata nikel hingga 27,06% menjadi US$9.526 per metrik ton.

Sementara volume penjualan nikel dalam matte hanya naik 4,3% menjadi 82.907 metrik ton dibanding 2014 sebesar 79.477 metrik ton.
Pendapatan Vale membukukan pendapatan US$789,7 juta sepanjang tahun lalu, turun 23,98% dibanding realisasi pendapatan 2014 yang mencapai US$1,03 miliar.

Febriany, Chief Financial Officer Vale, mengatakan biaya pokok pendapatan perseroan turun sebesar 8% pada 2015 dibanding tahun sebelumnya. Penyebab utama penurunan biaya adalah penurunan biaya bahan bakar dan karyawan serta perbaikan monitoring pengeluaran diskresi.

Beban usaha, biaya keuangan dan beban lainnya pada 2015 juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 20%,21% dan 35 dibanding 2014. “Ini mencerminkan perbaikan disiplin biaya dan produktivitas operasi Vale yang berkelanjutan dan keberhasilan strategi pengurangan biaya perseroan,” kata Febriany.

Vale sepanjang 2015 juga mengeluarkan belanja modal sebesar US$106,4 juta. Belanja modal tersebut sejalan dengan guidance belanja modal yang telah ditetapkan perseroan sebelumnya.

Produksi

Febriany mengatakan Vale pada tahun ini berencana memproduksi sekitar 80 ribu ton nikel dalam matte. Secara bersamaan, perseroan juga tetap fokus pada perbaikan biaya untuk mempertahankan keunggulan biaya perseroan.

Sepanjang tahun lalu Vale mencatat produksi 81.177 ton nikel dalam matte atau naik 3% dibanding volume produksi tahun sebelumnya sebesar 78.726 ton. Peningkatan produksi tahun lalu terutama ditopang kenaikan produksi pada kuartal IV yang mencapai 8% menjadi 22.302 ton dibanding periode yang sama 2014 sebesar 20.586 ton.

Vale merupakan perusahaan yang memproduksi nikel dalam matte, yang merupakan produk antara bijih lateretik pada fasilitas-fasilitas penambangan dan pengolahan terpadu di Sorowako, Sulawesi Selatan. Vale berencana meningkatkan kapasitas produksi nikel dalam matte menjadi 90 ribu metrik ton atau naik dibanding kapasitas produksi saat ini sebesar 80 ribu metrik ton.(AT)