CHICAGO – Untuk lima hari berturut, emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun lagi pada Kamis (Jumat, 2/10) meskipun data yang sedikit lebih buruk dari perkiraan mendorong dolar AS dan saham lebih rendah.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun US$1,5 atau 0,13%, menjadi menetap di US$1.113,7 per ounce.

Harga emas pada Kamis gagal untuk mempertahankan keuntungan, memperpanjang kerugiannya untuk sesi kelima berturut-turut, sekalipuna dolar AS dan ekuitas mundur dari reli besar sebelumnya, setelah Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa manufaktur AS meningkat pada September di laju paling lambat sejak Mei 2013.

Para analis mengatakan emas jatuh di tengah tren global lemah menjelang data ketenagakerjaan AS untuk September pada Jumat, yang dapat meningkatkan keputusan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunganya setelah data ketenagakerjaan swasta menunjukkan peningkatan dalam perekrutan.

Meskipun jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran pertama kali meningkat selama pekan lalu, rata-rata empat minggu masih jauh di bawah dibandingkan bulan lalu, menurut laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS.

Umumnya, kenaikan suku bunga akan mengirimkan dolar AS lebih tinggi. Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti melemahnya dolar AS akan meningkatkan daya tarik komoditas termasuk emas, yang dihargakan dalam dolar. Dolar yang lebih kuat dapat membebani komoditas.

Di antara logam lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 0,7 sen, atau 0,05%, menjadi US$14,511 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari merosot US$3,9 atau 0,43% menjadi US$905,2 per ounce.(DD)