JAKARTA – Penguatan di pasar ekuitas AS dan data ekonomi AS memberikan tekanan terhadap harga emas pada Kamis (Jumat pagi WIB). Kontrak emas di divisi COMEX New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Agustus anjlok US$11,40 atau 0,85% menjadi US$1.332,20 per ounce.

Tekanan terhadap emas dipicu laporan yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS yang menunjukkan klaim pengangguran untuk minggu yang berakhir 9 Juli bertahan stabil di 254.000. Para analis mencatat data tenaga kerja tersebut lebih baik dari yang diharapkan karena pedagang memperkirakan peningkatan akibat PHK di sektor otomotif.

Dalam laporan terpisah yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis, Indeks Harga Produsen (PPI) untuk permintaan akhir meningkat 0,5% pada Juni, disesuaikan secara musiman, mengalahkan perkiraan pasar.

Emas berada di bawah tekanan lebih lanjut ketika Dow Jones Industrial Average AS naik 112 poin atau 0,61% pada pukul 17.30 GMT.

Sementara itu, bank sentral Inggris (BoE) pada Kamis memutuskan untuk mempertahankan suku bunga utamanya atau Bank Rate, tidak berubah pada 0,5%, meskipun beredar spekulasi akan memangkas suku bunga. Bank sentral juga mempertahankan kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE) di 375 miliar pound (atau 500 miliar dolar AS).

Perak untuk pengiriman September turun 9,10 sen, atau 0,45%, menjadi ditutup US$20,322 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik US$4,40, atau 0,40%, menjadi US$1.104,60 per ounce.(AT/ANT)