JAKARTA – Pasar modal Amerika Serikat yang menguat menekan emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange pada Selasa (Rabu pagi WIB). Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun US$6,80 atau 0,51%, menjadi US$1.317,90 per ounce.

Pasar modal yang ditunjukkan indeks Dow Jones Industrial Average menguat 139,84 poin atau 0,82% pada pukul 17.30 GMT. Para analis mencatat kenaikan ini belum mengembalikan kerugian dalam dua hari perdagangan terakhir, yang dipicu perburuan terhadap logam mulia sebagai “safe haven” setelah Inggris pada pekan lalu memilih untuk meninggalkan Uni Eropa dengan dukungan suara 52%.

Referendum, dijuluki sebagai “Brexit” oleh investor, sebagian besar dipandang sebagai langkah yang sangat tidak stabil. Analis mencatat bahwa potensi untuk Brexit telah menyebabkan volatilitas di pasar, mendorong para investor membeli emas sebagai “safe haven”.

Beberapa analis juga mencatat bahwa aksi ambil untung telah menekan emas pada Selasa, setelah emas naik sekitar 4,87% selama dua hari terakhir perdagangan, ditutup di dekat tingkat tertinggi dua tahun pada Senin.

Di sisi ekonomi, Departemen Perdagangan AS merilis laporan produk domestik bruto (PDB) pada Selasa, menempatkan tekanan pada emas karena PDB riil naik sebesar 1,1%, yang analis catat berada di unjung tertinggi kisaran konsensus. Namun, beberapa analis memperingatkan bahwa indeks harga PDB lebih lemah dari perkiraan, yang membuat laporan ini sedikit lebih bervariasi.

Selain itu, Conference Board melaporkan pada Selasa bahwa indeks kepercayaan konsumen naik menjadi 98 pada Juni dari 92,4 pada Mei, menandai tingkat tertinggi sejak Oktober. Reuters mencatat perak untuk pengiriman Juli bertambah 9,90 sen atau 0,56% menjadi ditutup pada US$17,843 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober kehilangan US$0,10 atau 0,01% menjadi ditutup pada US$980,60 per ounce.(AT/ANT)5