JAKARTA – Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik US$4,3, atau 0,32%, menjadi US$1.347,5 per ounce di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Senin (Selasa pagi WIB). Kenaikan harga emas didorong penurunan dolar Amerika Serikat. Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,1% menjadi 95,61 pada pukul 17.30 GMT.

Sementara itu, perak untuk pengiriman September naik 14,4 sen, atau 0,73%, menjadi ditutup pada US$19,847 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun US$13, atau 1,15%, menjadi ditutup pada US$1.116,3 per ounce.Kenaikan harga logam mulia lebih lanjut tertahan karena indeks Dow Jones Industrial Average AS naik 75 poin atau 0,41% pada pukul 17.30 GMT.

Federal Reserve AS akan merilis risalah dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juli pada Rabu. Investor percaya bahwa meskipun bank sentral AS telah membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan suku bunga selama 2016, angka PDB pada kuartal kedua membuat tidak mungkin untuk kenaikan suku bunga selama tahun ini.

Risalah pertemuan Fed sebelumnya menyebabkan para pedagang percaya bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan Desember FOMC.

Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 adalah 12% pada pertemuan September 2016, 14% pada pertemuan November 2016, dan 43% pada pertemuan Desember.

Para pedagang juga sedang menunggu rilis indeks harga konsumen, laporan produksi industri, dan laporan perumahan yang baru dibangun (housing starts) pada Selasa, bersama dengan laporan klaim pengangguran dan laporan tinjauan dari Federal Reserve Philadelphia, yang akan diumumkan pada Kamis.(AT/ANT)