JAKARTA – Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember tercatat naik US$2,1 atau 0,15% menjadi US$1.359,60 per ounce di divisi COMEX New York Mercantile Exchange pada Senin (Selasa pagi WIB). Kenaikan harga emas mendapat dukungan karena indeks Dow Jones Industrial Average di Wall Street turun 38 poin atau 0,21% pada pukul 17.00 GMT.

Xinhua juga melaporkan perak untuk pengiriman September bertambah 15,3 sen, atau 0,75%, menjadi ditutup pada US$20,5 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik US$12,7, atau 1,10%, menjadi ditutup pada US$1.163,30 per ounce.

Kenaikan harga logam mulia tertahan ketika indeks dolar AS naik 0,11% menjadi 95,70 pada pukul 17.00 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Laporan yang dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang berbasis di AS pada Senin juga menempatkan tekanan pada emas, karena menunjukkan indeks manufaktur AS berada pada 52,6. Para analis mencatat bahwa angka ini mencerminkan penarikan kesempatan kerja dan penundaan dalam waktu pengiriman, tetapi belum tentu pelemahan dalam permintaan.

Pelaku pasar terus mempertimbangkan potensi kenaikan suku bunga sebelum akhir 2016, para analis percaya Fed bermaksud untuk menyerap kelebihan cadangan perbankan karena ekonomi AS mulai pulih.Bank-bank menjadi lebih berani mengambil risiko dalam ekonomi yang “bullish”, dan sebagai akibatnya berpotensi melepaskan beberapa kelebihan cadangan mereka, sehingga membanjiri ekonomi dengan uang tunai dan mendorong angka inflasi.(AT/ANT)