CHICAGO– Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berada di atas 1.200 dolar AS per ounce pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis (6/9) pagi WIB karena kekhawatiran tentang negosiasi perdagangan dan pelemahan dalam dolar AS membantu meningkatkan daya tarik investasi logam mulia sebagai aset safe-haven.

Menurut warta yang dilansir Xinhua yang dikutip antaranews.com, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 2,2 dolar AS atau 0,18 persen, menjadi ditutup pada 1.201,3 dolar AS per ounce.

Para investor khawatir tentang sengketa tarif yang belum diselesaikan, terutama antara Amerika Serikat dan tetangganya Kanada. Prospek ekonomi negara-negara berkembang juga telah mendorong serentetan kecemasan baru-baru ini di Wall Street.

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenbac terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,25 persen menjadi 95,17 pada pukul 19.22 GMT.

Harga emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Sementara itu, logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember 2018 naik tipis 4,0 sen AS atau 0,28 persen, menjadi menetap di 14,22 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober naik 6,1 dolar AS, atau 0,78 persen, menjadi ditutup pada 784,3 dolar AS per ounce. (RA)