JAKARTA– Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange untuk kontrak Desember pada Senin (19/9) menguat didorong oleh pelemahan indeks dolar Amerika Serikat.

Harga emas Comex hari ini terpantau menguat 0,37% atau 4,90 poin ke US$1.315,10 per ounce pada pukul 5.48 WIB setelah dibuka menguat 3 poin di level US1.313,20 per ounce.  Di sisi lain, indeks dolar AS yang mengukur pergerakan dolar terhadap mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,09% atau 0,082 poin ke 96,026 pada pukul 5.47 WIB, menurut Bloomberg.

Para investor masih memantau rencana pertemuan The Federal Reserve pada Rabu (21/9) untuk menentukan suku bunga acuan, dengan probabilitas kenaikan suku bunga bulan ini turun menjadi 20% dari 30% pekan lalu.

Sementara itu, kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed pada Desember tetap di atas 50% bahkan setelah rilis data ekonomi yang bervariasi.

Para analis memperkirakan kenaikan suku bunga dapat menurunkan daya tarik emas terhadap investor karena daya saing komoditas ini berkurang dibandingkan instrumen lainnya.

Pada Jumat atau Sabtu pagi pekan lalu, emas berjangka COMEX menurun harganya karena data inflasi AS memberikan tekanan terhadap logam mulia. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun US$7,8, atau 0,59%, menjadi US$1.310,2 per ounce.

Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS, Jumat, menunjukkan indeks harga konsumen (IHK) meningkat lebih besar dari yang diperkirakan 0,2% selama Agustus, merupakan peningkatan 1,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Para analis mencatat bahwa sebagian besar sub-pengukur juga menunjukkan peningkatan harga. Hal ini memberikan amunisi untuk “hawks” di The Fed karena dua tugas utama bank sentral AS adalah meningkatkan lapangan pekerjaan dan menjaga inflasi di bawah kendali.

“Hawks” adalah sebuah kebijakan ekonomi suatu negara yang lakukan untuk menyeimbangkan harga-harga barang dengan cara menaikkan suku bunga.

Ekspektasi saat ini adalah bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Desember.

Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 adalah sebesar 15% pada pertemuan September 2016, sebesar 22% pada pertemuan November 2016, dan 52% pada pertemuan Desember 2016.

Para analis percaya Fed bermaksud untuk menyerap dana sekitar US$2,5 triliun dari kelebihan cadangan bank-bank. Karena ekonomi AS mulai pulih, bank-bank menjadi lebih berani mengambil risiko dalam ekonomi yang “bullish”, dan sebagai hasilnya berpotensi melepaskan beberapa cadangan berlebihan mereka, membanjiri ekonomi dengan uang tunai, sehingga menyebabkan inflasi.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor. (DR)