JAKARTA- Harga emas berjangka di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange mencatat kenaikan kuartalan 8,4 persen pada Jumat waktu setempat (Sabtu , menandai kuartal terbaik dalam satu tahun terakhir. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni 2017 harganya naik US$ 3,2 , atau 0,26 persen menjadi menetap di US$1.251,2 per ounce.

Harga emas menguat karena ketidakpastian rencana kebijakan pajak dan investasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump, serta pemilu di Eropa memicu permintaan emas yang merupakan aset safe haven.

Harga emas berbalik naik dari kerugian awal setelah dolar AS berbalik datar menyusul pernyataan pejabat-pejabat Federal Reserve yang tampak dovish dan data ekonomi Amerika Serikat yang meredakan suasana optimis dari awal pekan ini.

Tren kenaikan perdagangan logam mulia terjadi ketika indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang rival, diperdagangkan sedikit berubah untuk sesi Jumat (31/3), tapi turun sekitar 1,8 persen untuk kuartal pertama.

Komoditas-komoditas yang dihargakan dalam dolar AS sering diperdagangkan berbanding terbalik dengan dolar AS sehingga pergerakan dalam unit AS dapat mempengaruhi daya tarik komoditas tersebut bagi pemegang mata uang lainnya.

Adrian Ash, Kepala Penelitian di BullionVault, sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua, mengatakan pemilu Perancis yang kian dekat menjadi paling penting pengaruhnya pada kenaikan harga emas. Selain itu, faktor inflasi di tertinggi lima tahun dan kekecewaan investor dengan Federal Reserve juga ikut berpengaruh. (DR)