JAKARTA– Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir jatuh pada Senin (Selasa pagi WIB) karena para pedagang memantau pernyataan-pernyataan dari pejabat Federal Reserve untuk petunjuk lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga AS.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 8,9 dolar AS atau 0,67 persen menjadi menetap di 1.325,6 dolar AS per ounce.

Harga suku bunga berjangka AS naik, mengurangi probabilitas tersirat kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS pekan depan, setelah Gubernur Fed Lael Brainard memperingatkan terhadap langkah terburu-buru untuk menaikkan suku bunga.

Brainard, beberapa menit sebelum penyelesaian transaksi untuk emas berjangka, menyerang dengan nada “dovish”, mengatakan bahwa bank sentral perlu menjadi berhati-hati dalam mempertimbangkan kenaikan suku bunga berikutnya.

Para pedagang sekarang akan memiliki sejumlah data ekonomi AS pekan ini, yang meliputi produksi industri dan Indeks Harga Konsumen, untuk petunjuk lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga.

Komentar Brainard datang pada hari yang sama bahwa Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan inflasi yang rendah berarti tidak ada tekanan untuk secara agresif menaikkan suku bunga.

Sementara itu Presiden Fed Atlanta Dennis Lockhart mengatakan kondisi ekonomi saat ini menjamin “diskusi serius” tentang apakah akan menaikkan suku bunga minggu depan.

Pasar telah mengamati perbedaan di antara arah kebijakan moneter AS, yang didorong lebih tinggi, dan kebijakan yang lebih rendah di tempat lain, termasuk di Eropa dan Jepang. Perbedaan tetap menjadi pendorong utama dalam logam dan perdagangan valuta asing.

The Fed akan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya pada 20-21 September.

Perak untuk pengiriman Desember turun 36,8 sen, atau 1,9 persen, menjadi ditutup pada 19 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 24,6 dolar AS, atau 2,3 persen, menjadi ditutup pada 1.042,9 dolar AS per ounce. (DR/ANT)