CHICAGO – Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena dolar AS melemah terhadap euro menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB). Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik US$4,70 atau 0,40% menjadi menetap di US$1.177,50 per ounce.

Logam mulia naik menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis, di mana para analis percaya Gubernur ECB Mario Draghi akan memberikan indikasi apakah ya atau tidak tentang rumor kemungkinan perluasan pelonggaran kuantitatif yang akurat. Draghi telah mengisyaratkan potensi pelonggaran kuantitatif tambahan pada pertemuan ECB sebelumnya pada September.

Emas mendapat dukungan tambahan ketika pasar bersiap untuk pertemuan ECB, karena indeks dolar AS turun sebesar 0,16 menjadi 94,76 pada pukul 16.15 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi investor.

Sebuah laporan yang dirilis oleh kementerian perdagangan AS menahan emas dari kenaikan lebih jauh, karena menunjukkan perumahan yang baru dibangun meningkat 6,5% ke tingkat tahunan 1,206 juta unit. Ini lebih baik dari yang diharapkan, dan para analis mencatat kekuatan dalam ukuran rumah baru multi-keluarga meningkat sangat kuat dengan 18,3% ke tingkat tahunan 466.000 unit.

Perak untuk pengiriman Desember naik 7,60 sen, atau 0,48%, menjadi ditutup pada US$15,917 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik US$5,50, atau 0,54%, menjadi ditutup pada US$1.020,10 per ounce.(LH)