JAKARTA – Tak salah jika banyak kalangan mendorong renegoisasi harga gas tangguh. Setelah disepakati harga baru pada 20 Juni lalu, revenue yang diudapat Indonesia naik hampir 400% atau empat kali lipat . Sebelumnya harga jual gas yang dijual ke Fujian China sejak 2002 itu hanya 2,7 dollar AS per juta metric british thermal unit (MMBTU). Setelah renegoisasi harga disetujui pada 20 Juni lalu, gas dijual dengan harga 8 dollar AS AS per juta metric british thermal unit (MMBTU)
” Yang lama kita dapat income USD5,2 miliar atau sekitar 3,1 triliun , kalau dengan yang baru akan mendapat income USD20,9 miliar, atau tiap[ tahunnya 12,5 triliun,” kata Jero di Kantornya, Jakarta, Selasa (1/7/2014).

Sesuai dengan formula yang disepakati , sampai 2017, harga gas terus akan naik setiiap tahun. Pada 2015, rumusan penetapan harga jual gas Tangguh yaitu 0,090 JCC +1,3. Jika harga JCC USD100 per barel, maka harga jual gas Tangguh menjadi USD10 per MMBTU. Pada 2016, formulanya 0,105 JCC +1,5. Kalau kalau harga JCC USD100 per barel, maka harga USD11,35 per MMBTU, Untuk 2017 dengan formulas 0,110 JCC + 2,3 dengan harga JCC USD100 maka harga jual menjadi USD13 per MMBTU.
“Setelah 2017 itu tentu ada renegosiasi kembali, “ujar Jero Wacik. Menurut Dia, sampai 2034 diasumsikan , rata -rata harga Gas Tangguh USD12,8 per MMBTU, (AH/dunia-energi@yahoo.co.id)