JAKARTA – PT Pertamina (Persero) tercatat sebagai perusahaan penjual bahan bakar pesawat (avtur) paling murah di kawasan Asia Pasifik untuk penjualan di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada periode kedua November 2016.

“Ada tekanan Pertamina disuruh buka, padahal harga Pertamina murah se-Asia Pasifik. Lihat saja untuk bandara internasional. Kita mulai Soetta jadi pembanding dengan Singapura,” kata Ahmad Bambang, Wakil Direktur Utama Pertamina saat ditemui sesuai rapat di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kamis (24/11).

Berdasarkan data WFS Shell dan China National Aviation Fuel (CNAF) dan Blue Sky harga avtur Pertamina di Soekarno Hatta 42,3 sen per liter. Harga tersebut berbeda jauh dari beberapa harga avtur di bandara internasional lainnya, seperti Changi, Singapura sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia yakni 56,8 sen per liter, dan bandara INLAND di China 46,13 sen per liter. Bahkan, perbandingannya dua kali lipat dibanding bandara SYD Kingsford  di Australia dengan harga 103,11 sen per liter.

Menurut Ahmad, Pertamina menetapkan margin yang sangat kecil di bandara Soetta karena penjualan disana tidak berorientasi kepada profit. Untuk menghimpun profit bisa dilakukan di bandara lainnya. Apalagi sekitar 50% konsumsi avtur di Indonesia terjadi di bandara Soetta.

“Tidak perlu ambil untung di Soetta yang penting murah. Soetta hampir 50% konsumsi Indonesia yang sekarang sebesar 2,8 juta liter setahun,” ungkap dia.

Selain itu Pertamina juga bisa terus mengembangkan bisnis penjualan bahan bakar pesawat sejalan dengan berbagai program pengembangan pariwisata dari pemerintah yang membangun berbagai jalur penerbangan baru di daerah.

“Jadi pemerintah ikut bantu perkembangan Pertamina. Kita juga dukung pariwisata. Karena jika tidak begitu tidak ada wisata tumbuh,” tandasnya.(RI)