pertamax-series-1-web

JAKARTA  – Guna mengatasi berbagai persoalan yang muncul dalam penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bagi kendaraan pribadi selama arus mudik dan balik Lebaran 2013, PT Pertamina (Persero) menyediakan produk “Pertamax Series” dalam kemasan, terutama di jalur utama Pulau Jawa.  

Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir mengungkapkan, pihaknya akan menyiapkan tidak kurang dari 6.450 unit outlet penyalur BBM di seluruh Indonesia, sepanjang masa mudik dan balik Lebaran 2013. Ditambah lagi, 2.346 armada tangki BBM akan beroperasi penuh untuk melayani kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Lebaran tahun ini.

Untuk masyarakat pengguna kendaraan berkompresi tinggi dan pengguna setia Pertamax, kata Ali, pada Ramadan dan Lebaran tahun ini Pertamina menyuguhkan sebuah inovasi. Yakni dengan menyediakan produk “Pertamax Series” dalam kemasan, untuk memudahkan masyarakat pengguna untuk mendapatkan Pertamax, khususnya di sepanjang jalur mudik di Pulau Jawa.

Penyiapan produk inovasi Pertamina ini., tambahnya, merupakan bagian dari keseluruhan persiapan Pertamina, dalam menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2013. Dimana pada masa-masa itu, penggunaan bahan bakar oleh masyarakat, baik BBM maupun LPG meningkat tajam.

Ia memperkirakan, permintaan masyarakat akan BBM dan LPG, bakal meningkat drastis terutama dalam periode 15 hari sebelum dan sesudah Lebaran. Dalam prediksi Pertamina, selaku salah satu badan penyalur, permintaan Premium akan naik sekitar 14% dari rata-rata penyaluran harian normal, menjadi sekitar 91.830 Kiloliter (KL) per hari.

Peningkatan ini, jelas Ali, akibatnya meningkatnya aktivitas masyarakat, baik untuk keperluan bekerja, silaturahmi, maupun mudik Lebaran. Sedangkan peningkatan aktivitas memasak selama Ramadan dan Lebaran tahun ini, lanjutnya, akan mendongkrak permintaan LPG hingga 20%.

Adapun permintaan Solar, menurut Ali justru diprediksi bakal turun sekitar 5% di bawah rata-rata penyaluran normal, menjadi 38.628 KL per hari. Penurunan ini, terutama dipicu oleh berkurangnya pergerakan angkutan barang selama masa mudik Lebaran.

Titik Kritis 15 Hari  

Terkait dengan proyeksi permintaan BBM dan LPG masyarakat selama masa Ramadan dan Lebaran 2013 ini, ujar Ali, Pertamina telah melakukan berbagai upaya antisipasi guna mengamankan pasokan bahan bakar tersebut untuk masyarakat.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, titik kritis dari permintaan BBM dan LPG akan terjadi pada masa 15 hari sebelum dan sesudah Lebaran,” terang Ali di Jakarta awal pekan ini.

Dia mengungkapkan, berbagai langkah ditempuh Pertamina, baik yang dilakukan atas inisiatif sendiri maupun bekerjasama dengan pemangku kepentingan terkait, seperti Kementerian ESDM, Kepolisian, dan DLLAJ. 

Berbagai inisiatif perusahaan yang dilakukan meliputi menjaga stok BBM pada level di atas 22 hari dan LPG di atas 15 hari melalui optimasi kilang dan impor, monitoring stok BBM dengan system komputerisasi di seluruh terminal BBM, menyiapkan SPBU setempat untuk kantong-kantong BBM Premium,  pemisahan jalur pelayanan masuk  motor dan mobil serta menyediakan SPBU Transit khusus sepeda motor, pengalihan tangki pendam SPBU dari Solar ke Premium atau Pertamax, penambahan armada tangki, dan pengoperasian terminal BBM dan SPBU selama 24 jam sehari.

Bekerjasama dengan Kepolisian dan DLLAJ, Pertamina akan menyiapkan jalur contra flow untuk mengantisipasi stagnasi mobilitas mobil tangki Pertamina akibat kemacetan lalu lintas. Pertamina juga akan membentuk Posko Satgas BBM dan LPG di Kantor Pusat dan seluruh Kantor Region Pertamina dan akan berkoordinasi dengan Posko Satgas di Kementerian ESDM.

Pangkalan Siaga LPG

Sementara itu, untuk pengamanan pasokan LPG, jelas Ali, Pertamina akan menunjuk agen dan pangkalan siaga dengan memaksimalkan SPBU dan Indomaret (waralaba yang bekerjasama dengan Pertamina untuk distribusi Elpiji), sebagai etalasi dan stabilisator harga Elpiji 3kg dan 12kg.

Menurutnya, Pertamina juga akan menyediakan LPG Brand baru, baik “Bright Gas” maupun “Ease Gas” sebagai tambahan pasokan LPG untuk rumah tangga.

“Seluruh SPPBE di jalur mudik akan beroperasi penuh 24 jam dan kami juga menyediakan kantong skid tank di jalur mudik untuk mengoptimalkan layanan Pertamina kepada masyarakat konsumen LPG,” tuturnya.

Pertamina, lanjut Ali, sangat mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, seperti Kepolisian terkait langkah pengamanan terhadap pelaksanaan pendistribusian BBM dan LPG terkait dengan potensi kemacetan selama masa mudik Lebaran.

Dukungan yang diharapkan antara lain pengamanan objek vital penyaluran LPG baik dari instalasi terminal BBM, SPBU, SPPBE, jalur Kereta Api, jalur pipa BBM, serta pemberian prioritas terhadap mobil angkutan BBM dan LPG.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)