JAKARTA – PT Pertagas Niaga, anak usaha PT Pertamina Gas (Pertagas) mulai memasok gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) ke PT Domas Agrointi Prima, salah satu lini usaha Bakrie Group. Domas Agrointi menjadi perusahaan pertama di Kuala Tanjung, Kabupaten Sumatera Utara yang berhasil dipasok LNG dengan moda transportasi truk isotank (LNG trucking).

“Pertengahan Februari ini, kami sudah berhasil mengirimkan LNG ke PT Domas Agrointi Prima,” ujar Linda Sunarti, President Director PT Pertagas Niaga, Kamis (22/2).

Pasokan LNG ke Domas Agrointi merupakan salah satu upaya PT Pertamina (Persero) melalui Pertagas untuk terus memenuhi kebutuhan energi, khususnya gas bagi industri di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

LNG yang dipasok Pertagas Niaga diperoleh dari KKKS Chevron IDD Bangka, Bontang yang kemudian dikapalkan menuju Lhokseumawe, Aceh. Selanjutnya LNG disalurkan melalui Filling Station di PT Perta Arun Gas ke truk isotank LNG berukuran 40 feet (0,76 MMSCF) dan diantarkan langsung ke kawasan industri di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

“Setidaknya butuh 16 jam untuk menempuh perjalanan 470 Km dari Lhokseumawe menuju Kuala Tanjung,” kata Linda.

Dia menambahkan target konsumen LNG melalui truk isotank adalah industri-industri yang wilayahnya belum tersambung oleh jaringan pipa gas distribusi. Banyak industri yang membutuhkan suplai gas di wilayah Sumbagut maka LNG trucking diharapkan menstimulasi pertumbuhan industri yang membutuhkan gas dalam waktu dekat.

“Moda LNG trucking ini adalah yang paling tepat sebagai bridging sebelum mereka mendapatkan gas melalui jaringan pipa distribusi. Dan Pertamina merupakan pelopor pertama di Indonesia,” ungkap Linda dalam keterangan tertulisnya.

Supply gas melalui LNG trucking bukanlah kali pertama dilakukan Pertagas Niaga. Sebelumnya pola yang sama telah dilakukan bagi industri di Kawasan Industri Medan III, Pulau Kalimantan dan kawasan Indonesia Timur. Selain industri, LNG trucking juga dimanfaatkan PT PLN (Persero) untuk kebutuhan pembangkit listrik.

“Tren ke depan suplai gas di Indonesia akan menggunakan LNG supaya dapat menjangkau wilayah-wilayah terpencil. Ini dilakukan agar ada pemerataan energi di seluruh wilayah Indonesia,” kata Linda.

Hingga akhir 2018, kebutuhan  LNG trucking diperkirakan sebesar 5.000 MMSCF yang akan disuplai melalui titik Arun dan Bontang. “Rencananya dalam waktu dekat Pertamina juga akan menambah titik suplai LNG di Pulau Jawa,” kata Linda.(AT)