JAKARTA – Konsumsi listrik Indonesia diprediksi akan meningkat rata-rata 8,7% per tahun dengan jumlah pelanggan diprediksi akan meningkat dari 60,3 juta pada 2015 menjadi 78,4 juta pada 2022. Handry Satriago, CEO GE Indonesia, mengatakan tingkat pertumbuhan tersebut menjadi basis program pemerintah terkait penambahan kapasitas listrik sebesar 35 ribu megawatt (MW) atau 35 gigawatt (GW).

“Indonesia telah merealisasikan lebih dari 11 GW kapasitas listrik baru sejak program ini disetujui. Penting untuk memastikan para investor proyek-proyek pembangkit listrik mengevaluasi dan mendapat manfaat dari inovasi teknologi terkini,” ujar Handry.

Dia mengklaim saat ini 30% kapasitas pembangkit listrik yang telah terealisasi di Indonesia menggunakan teknologi GE

Indonesia, lanjut Handry, berada pada persimpangan jalan dalam transformasi menjadi negara yang akan menguasai perekonomian global. Tingkat pertumbuhan tidak hanya perlu diremajakan namun juga harus dipercepat.

“Sementara, strategi infrastruktur siap mendukung pencapaian ini, ketersediaan akan pembangkit tenaga listrik dengan biaya terjangkau, andal dan efisien juga sangatlah penting,” ujar Handry.

Dia menambahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, tidaklah cukup hanya dengan menyediakan daya listrik lebih banyak namun Indonesia juga perlu menyediakan tenaga listrik dari pembangkit yang menggunakan beragam bahan bakar, dapat dibangun dengan cepat, berbiaya terjangkau, efisien dan andal.(RA)