JAKARTA – PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), perusahaan tambang batu bara yang berada dibawah naungan Grup Sinar Mas, menargetkan volume produksi batu bara sepanjang tahun ini mencapai 14,4 juta ton, naik 51,5% dibanding realisasi produksi 2016 sebesar 9,5 juta ton.

“Perseroan akan mengalokasikan setidaknya 50% untuk kebutuhan domestik dan 50% sisanya untuk ekspor,” ujar Bonifasius, Presiden Direktur Golden Energy.

Menurut Bonifasius, rencana alokasi produksi batu bara perseroan mencerminkan skala bisnis perseroan yang cukup besar. Golden Energy tidak hanya fokus pada pasar domestik, namun juga hadir pada pasar ekspor.

“Salah satunya menjajaki pasar baru, yakni Taiwan dan Spanyol yang telah direalisasikan pada 2016,” kata Bonifasius dalam laporan tahunan perseroan.

Golden Energy melalui anak usahanya, PT Borneo Indobara, PT Trisula Kencana Sakti, PT Kuansing Inti Makmur dan PT Era Mitra Selasa (EMS Group) memiliki hak penambangan atas area konsensi di Kalimantan Selatan, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Kalimantan Selatan seluas 42.904 hektar. Total sumber daya dan cadangan yang dimiliki perseroan sebesar 2,18 miliar ton dan 783,1 juta ton.

Pada 2016, Golden Energy memproduksi batu bara 9,5 juta ton, naik 9,2% dibanding produksi 2015 sebesar 8,7 juta ton.

Bonifasius mengatakan produksi perseroan lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 8,6 juta ton. Volume produksi Borneo Indobara memberikan kontribusi terbesar 78,9% atau menunjukkan peningkatan sebesar 19% dari 6,3 juta ton menjadi 7,5 juta ton.

“Perseroan juga mencatat volume penjualan 11 juta ton, meningkat 15,8% dari volume penjualan 2015 sebesar 9,5 juta ton. Jumlah tersebut lebih tinggi 2,8% dari target yang ditetapkan 10,7 juta ton,” kata Bonifasius.

Sebesar 55% dari batu bara perseroan dipasarkan untuk konsumsi dalam negeri dan sisanya ditujukan ke pasar ekspor. China, India, Thailand, Korea, Filipina dan Indonesia merupakan pasar utama batu bara Golden Energy. Selain itu, perseroan juga menjajaki pasar baru ke Taiwan dan Spanyol.

Golden Energy memiliki kontrak jangka panjang dengan GMR Coal Resources Pte, Ltd dan juga kontrak dagang lain dengan periode kontrak bervariasi antara 6 hingga 12 bulan. Perseroan juga memiliki kontrak proyek konsorsium dengan PT PLN (Perseroan). Kontrak pengadaan batu bara untuk PLN memiliki jangka waktu 10-20 tahun.

Golden Energy pada tahun lalu mencatat pendapatan US$384,34 juta, naik dibanding raihan 2015 sebesar US$353,18 juta. Perseroan juga berhasil membukukan laba bersih US$34,44 juta, melonjak dibanding 2015 sebesar US$2,01 juta.(AT)