JAKARTA – Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) menilai positif prospek Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap dengan memanfaatkan solar fotovoltaik pada atap bangunan baru perumahan.
E Bawa Santosa, Executive Director METI, mengatakan melalui gerakan tersebut ditargetkan sebanyak lima gigawatt (GW) panel surya bisa terpasang di atap perumahan di seluruh Indonesia.
“Saat ini masih drafting, target Desember rencana inI bisa final. Untuk investasi tergantung teknologi, country of origin, sekitar US$1 per watt peak,” kata Bawa Santosa kepada Dunia Energi di Jakarta, Rabu (29/11)
Dia menambahkan, sejumlah instansi pemerintah telah dilibatkan untuk mendukung Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap, antara lain Real Eastate Indonesia (REI), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta  perbankan.
Menurut Bawa, Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap akan dimulai di kota-kota besar. Nantinya, OJK akan bertindak untuk mengatur pihak perbankan yang akan mendanai program tersebut.
“Program ini kan butuh sumber pendanaan dan bank harus diatur OJK. Saat ini bank masih di review, intinya bank yang bisa berikan bunga murah dan tenor panjang,” kata dia.
Pemerintah telah menunjukkan keseriusan atas komitmen meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), melalui Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap.
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) merupakan pembangkit EBT yang kini sudah menjadi primadona di berbagai negara. Setiap tahun negara-negara maju meningkatkan kapasitas PLTS untuk memenuhi kebutuhan listrik. Hingga  2015, kapasitas kumulatif PLTS di seluruh dunia sebesar 227 GW.
China menempati peringkat pertama negara terbesar yang memiliki kapasitas PLTS mencapai 45 GW, disusul  Jerman, Jepang dan Amerika Serikat.
Indonesia diyakini memiliki potensi tenaga surya 10 kali lipat daripada Jerman. Namun, penerapan PLTS di Indonesia masih sangat kecil yaitu sebesar 86 Mwp (0,02% terhadap potensi).
Dalam rangka mencapai target 6,4 GW PLTS, berbagai kebijakan dan program dibuat antara lain kebijakan tentang tarif, insentif dan pajak, yang tidak lain untuk mendukung perkembangan PLTS di Indonesia karena melihat besarnya potensi yang ada.
Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap diharapkan mendorong pemanfaatan EBT melalui pelaksanaan program pemanfaatan solar fotovoltaik pada atap bangunan baru perumahan dan bertujuan untuk mengimplementasikan solar fotovoltaik pada atap bangunan baru perumahan dalam rangka mendukung pencapaian target energi terbarukan sebagaimana yang ditetapkan dalam kebijakan energi nasional.
REI adalah salah satu stakeholder dari pengembangan energi surya yang dapat berkontribusi secara signifikan pada pemanfaatan energi surya melalui penerapan PLTS rooftop pada rumah-rumah yang dibangun oleh anggota REI sebagaimana yang telah mulai dilakukan oleh Summarecon.
“Prospeknya bagus, jangan hanya berpikir harga, tapi SDM juga. Rooftop modul bisa dikerjakan insinyur Indonesia, potensinya besar,” kata Kidang Omar, Country Manager Indonesia Project Management Risen Energy Co,.Ltd.(RA)