JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus menggalakkan kampanye perilaku hemat dan efisien dalam penggunaan energi kepada seluruh lapisan masyarakat.
Rida Mulyana,  Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, mengatakan gerakan hemat energi harus dilakukan dengan propaganda agar menjadi top of mind.
“Awalnya kita mulai dari kesadaran dan apabila dilakukan terus menerus akan menjadi perubahan kultur, jadi budaya,” kata Rida di Jakarta, Rabu (1/10)
Rida mencontohkan, Kementerian ESDM telah memasang iklan di seluruh armada Garuda Indonesia mengenai gerakan hemat energi, “Potong 10 Persen.” Di samping juga terus melakukan kampanye di berbagai kota di Indonesia.
Undang – Undang (UU) Energi mengamanatkan dua progam utama, yakni diversifikasi dan konservasi energi. Diversifikasi energi dilakukan untuk mengatasi ketergantungan pada energi berbasis fosil. Pasalnya, ketergantungan pada energi fosil akan terkendala dengan ketersediaan dan masalah lingkungan.
Selain diversifikasi, konservasi energi juga harus jalan. Hal ini dilakukan dalam upaya mencapai target bauran energi dari energi baru terbarukan (EBT) hingga 23% pada 2025 mendatang.
Rida juga mengapresiasi apa yang telah diinisiasi PT Astra International Tbk dalam mendukung upaya konservasi energi. Langkah yang telah dimulai Australia diharapkan  dapat menjadi contoh dan ditiru oleh industri lainnya.
Tumiran, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), menambahkan bahwa langkah Astra tersebut merupakan peran serta industri dalam mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional. “Dengan mengedepankan efisiensi,” tukas dia.
Pongki Pamungkas, Chief of Corporate Communications, Social Responsibility and Security Astra International, mengungkapkan progam Astra Green Energi secara keseluruhan mampu mencatatkan penghematan lebih dari Rp600 miliar.
.
“Program ini telah dilakukan oleh Astra sejak 2016. Pada 2016, progam ini mencatatkan penghematan sekitar Rp231 miliar,” kata Pongki.(RA)