JAKARTA– PT Geo Dipa Energi, badan usaha milik negara yang menjalankan bisnis di sektor energi panas bumi, tengah memproses pendanaan dari Asian Development Bank (ADB) untuk meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Dieng, Jawa Tengah dan Patuha, Jawa Barat.

Dana yang dibutuhkan untuk pengembangan PLTP dengan total kapasitas terpasang 240 megawatt (MW) itu sekitar US$ 300 juta atau setara Rp4,44 triliun (kurs Rp 14.800 per dolar AS).

Riki Firmanda Ibrahim, Direktur Utama Geo Dipa, mengatakan perusahaan berencana meningkatkan kapasitas PLTP dari PLTP Patuha 2 dan Patuha 3 serta Dieng 2 dan Dieng 3. Total kapasitas masing-masing pembangkit sekitar 60 megawatt.

“Kami menjajaki pinaman ari ADB. Sekarang dalam proses, harapannya mereka mau mendanai,” ujar Riki di Jakarta, Jumat (14/9).

Geo Dipa memiliki dua PLTP dengan kapasitas terpasang masing-masing 60 MW. Kedua PLTP itu adalah PLTP Dieng dan PLTP Patuha. Kapasitas terpasang kedua PLTP itu masih jauh dari potensi maksimal hingga 400 MW yang bisa dimanfaatkan.

Perseroan menjual listrik dari dua PLTP tersebut kepada PT PLN (Persero). Harga jual listrik kedua pembangkit ramah lingkungan tersebut sebesar US$ 7,2 sen per kilowatthour.

Saat ini, Geo Dipa mengembangkan PLTP Dieng berkapasitas 10 megawatt. Perseroan tengah mencari kontraktor pelaksana untuk mengerjakan proyek senilai US$ 23 juta.

“Sumber pendanaan untuk penambahan kapasitas PLTP Dieng ini dari pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur sebesar US$ 18 juta dan sisianya dari kas internal,” ujar Riki.

Geo Dipa mencatatkan produksi listrik sepanjang 2017 sebesar 763 gigawatthour (GWH), naik 30% dibandingkan realisasi produksi 2016 yang tercatat 586 GWH. Produksi listrik dari PLTP Patuha sebesar 56 MW sedangkan PLTP Dieng 44 MW, naik dari 2016 sebear 37 MW.

Menurut Riki, kenaikan realisasi produksi listrik itu merupakan hasil kinerja seluruh insan Geo Dipa dari program optimalisasi kedua lapangan baik pengawasan dari sisi hulu maupun hilir. Optimalisasi dua PLTP itu melalui upaya agar produksi listrik agar sesuai dengan kapasitas terpasang di masing-masing unit pembangkit.

Unit Patuha berhasil meningkatkan pasokan uap di lapangan Patuha Unit I dengan melakukan tie-in PPL-04 dan PPL-06, dalam menjaga keandalan uap serta melakukan pula perbaikan minor PLTP pada saat simple inspection awal 2017. Sementara itu, optimalisasi di PLTP Unit Dieng telah dilakukan dengan menjaga produksi uap melalui pemeliharan fasilitas steamfield, brine management dan menjaga keandalan pembangkit yang sudah ada sejak 2002. (RA)