Lapangan Pertamina

Salah satu lapangan produksi Pertamina.

JAKARTA – Seiring anggaran investasi 2013 yang mencapai US$ 6,77 miliar, PT Pertamina (Persero) telah menyiapkan beberapa proyek utama untuk dilaksanakan tahun depan. Salah satunya menggeber proyek EOR, dan meningkatkan target produksi minyak 2013 mencapai 244.000 Barrel Per Hari (BPH).

Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir mengakui, proyek I/E-OR (Enhance Oil Recovery/optimalisasi produksi minyak tingkat lanjutan atau tertiary dengan metode kimiawi, red) merupakan salah stu proyek unggulan Pertamina di 2013.

EOR akan dilaksanakan Pertamina pada lapangan-lapangan yang telah dinyatakan proven (terbukti masih menyimpan cadangan minyak, red) dengan target tambahan produksi sebesar 110.000 BPH. “Pengembangan program I/E-OR yang agresif ini merupakan bagian dari upaya mencapai produksi 200K pada 2014 atau disebut dengan Brigade 200K ,” kata Ali Mundakir di Jakarta, Kamis, 20 Desember 2012.

Secara keseluruhan, sambungnya, produksi minyak Pertamina tahun depan ditargetkan sebesar 244.000 BPH. Prognosa realisasi produksi minyak tahun ini mencapai 203.000 BPH, atau meningkat 5% dibandingkan dengan realisasi 2011.

“Sedangkan produksi gas ditargetkan mencapai 1.691 MMscfd, atau meningkat dari realisasi 2012 sebesar 1.568 MMscfd,” jelas Ali.

Target Panas Bumi 1.092 MW

Sementara itu dengan Brigade 100K, lanjutnya, Pertamina akan melakukan peningkatan kapasitas listrik dari panas bumi. Yakni dari 402 Megawatt (MW) saat ini, menjadi 1.092 MW pada 2013.

“Pertamina mengharapkan terjadi peningkatan produksi panas bumi perusahaan pada 2013, yaitu menjadi 3.007 GWh, meningkat 42% dibandingkan dengan prognosa realisasi tahun ini sebesar 2.122 GWh,” kata Ali Mundakir.

Dari bisnis hilir, menurut Ali, Pertamina menargetkan penjualan Pelumas sebesar 680.000 Kiloliter (KL) di 2013. Meningkat 10% dibanding prognosa penjualan di 2012 yang mencapai 617.000 KL. Pelumas Pertamina hingga akhir tahun ini telah merambah ke pasar ekspor hingga 24 negara tujuan.

Penjualan BBM aviasi Pertamina pun diharapkan dapat menembus 4,2 juta KL, atau lebih tinggi dari prognosa realisasi tahun ini 3,9 juta KL. Peningkatan target ini, seiring bertambahnya armada penerbangan di Tanah Air.

“Prognosa realisasi penjualan produk BBM aviasi  tahun ini lebih tinggi 11,4% dibandingkan dengan target RKAP 2012,” pungkasnya.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)