JAKARTA – PT Energi Nusantara Merah Putih  (ENMP) menggandeng Atlantic, Gulf and Pacific Company (AG&P), perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan infrastruktur gas alam cair (liquefied natural gas/LNG)  untuk pengembangan terminal penerima LNG serta pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU).

Westana Wiraatmadja, Presiden Direktur Energi Nusantara, mengatakan kedua proyek tersebut akan dibangun di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA) dan mendapat dukungan Pemerintah Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Energi Nusantara juga telah melakukan penandatanganan head of agreement (HoA) untuk PLTGU.
“Kedua proyek sedang tahap pengembangan, total biaya investasi sebesar US$ 980 juta,” kata Westana di Jakarta,  Kamis (10/8).
AG&P merupakan perusahaan yang berbasis di Filipina, merupakan perusahaan yang ahli dalam membawa LNG ke pasar off-grid dengan infrastruktur standar pragmatis dan jalur cepat. AG&P akan berfokus pada perancangan, konstruksi dan pengoperasian LNG receiving terminal di KIBA.
“Integrator unik yang memberikan solusi LNG end-to-end yang lengkap,” kata Westana.
Energi Nusantara melalui dua anak usahanya, PT Pasifik Agra Energi dan PT Power Merah Putih, akan mengembangkan LNG receiving terminal dan PLTGU berkapasitas 600 MW di KIBA. Saat ini proyek dalam tahap detail engineering, dan direncanakan mencapai financial closing dalam jangka waktu satu tahun dilanjutkan konstruksi.
 
“Fasilitas terintegrasi di KIBA diharapkan dapat memenuhi karakteristik listrik yang sangat berfluktuasi dari smelter dengan teknologi electric arc furnace,” tandas M Nurdin Abdullah, Bupati Bantaeng.(RA)