JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menyiapkan investasi sebesar US$80 juta untuk merambah bisnis baru di sektor bahan baku pembuatan ban dengan menggandeng Repsol, perusahaan minyak asal Spanyol.

“Jadi nanti pabriknya akan dibangun di RU IV Cilacap untuk memproduksi Minarex sebagai campuran bahan baku pembuatan ban,” kata Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina di Jakarta, Kamis (29/9).

Kinerja positif Pertamina

Bentuk kerja sama Pertamina-Repsol yang dilakukan adalah melalui pembangunan  Treated Distille Aromatic Extract (TDAE) plant, pengolahan bahan baku additive untuk karet ban yang ramah lingkungan.

Menurut Wianda, ban yang dihasilkan dari kerja sama ini adalah ban dengan kualitas standar balap internasional seperti Moto GP. Pertamina sebelumnya sudah melakukan kajian secara mendalam sebelum memilih terjun di industri pembuatan indutri ban sehingga tidak khawatir dari sisi komersialitas, karena Repsol sebagai mitra sudah memiliki pasar yang besar untuk sektor ini sehingga Pertamina bisa mengambil kesempatan juga untuk membuka pasar baru.

“Sebelumnya feasibility study, baik ekonomi maupun teknis selama dua tahun,” kata dia.

Wianda belum memastikan pembagian saham dalam kerja sama dengan Repsol, namun Pertamina dipastikan akan dominan dengan porsi saham sebesar 51-55%. Rencananya pembangunan TDEA akan rampung pada 2019 dengan kapasitas produksi mencapai 60 ribu ton per tahun.(RI)