JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menggandeng konsorsium PT Rekayasa Industri (Rekind) – Intermoor PTE Ltd dalam proyek engineering, procurement, construction, installation and commissioning (EPCIC) subsea pipeline (SPL) and single point mooring (SPM) dan flushing System Facilities untuk Kilang RU VI Balongan, Indramayu Jawa Barat.

Proyek ini bertujuan menggantikan dan meningkatkan fasilitas loading dan unloading SPM berkapasitas 150.000 Deadweight Tonnage (DWT) dan jaringan offshore pipeline Pertamina. Fasilitas SPM dan jaringan offshore pipeline yang baru memiliki kapasitas 165.000 DWT, jaringan ganda32, offshore pipeline, onshore pipeline, dan fasilitas flushing system, fasilitas ini diharapkan mampu meningkatkan efektifitas operasional loading dan unloading.

Rachmad Hardadi, Direktur Pengolahan Pertamina, mengungkapkan proyek ini sangat penting bagi upaya mendukung peningkatan kehandalan operasional Kilang Balongan, karena jaringan pipa yang ada sudah berumur sangat tua, jadi diperlukan peremajaan untuk meningkatkan kinerja kilang sekaligus sebagai persiapan program RDMP.

“Infrastruktur ini tinggalan dari hulu , dengan umur 42 tahun, dilihat dari sisi operasi memang bagus namun melihat umur mencapai 40 tahun lebih tentu harus diganti baru, dan modern karena destinasi RDMP. Apalagi kapasitas kilang akan meningkat dari 125 ribu barel menjadi 300 ribu barel,” kata Rachmad di Jakarta, Senin (10/10).

Proyek ini kata Rachmad ditargetkan tuntas dalam 23 bulan terhitung sejak ditandatanganinya kontrak, sehingga pada September 2018 bisa langsung digunakan.Terpilihnya Rekind dan konsorsium sebagai pelaksana proyek ini sekaligus dapat mengukuhkan sinergi BUMN yang akan memberikan manfaat optimal bagi negara.

“Selanjutnya, kami mengharapkan agar proyek ini dapat dilaksanakan konsorsium dengan baik, tepat waktu, tepat budget, dan tepat kualitas sehingga dapat cepat mendukung kehandalan Kilang RU VI Balongan,” ungkap Rachmad.

Jobi Triananda Hasjim, Direktur Utama Rekind, menyatakan keyakinannya untuk bisa menyelesaikan proyek ini sesuai dengan rencana dan permintaan Pertamina. Rekind sebagai pemimpin konsorsium akan bersinergi dengan seluruh stakeholer dalam membangun dan menyelesaikan proyek SPL dan SPM Kilang Balongan.

“Pembangunan proyek di industri offshore dan onshore merupakan salah satu keahlian dan core competencies yang Rekind miliki. Apalagi ini proyek cepat, karena panjangnya kan 17 km jadi bisa jadi kami yakin semua bisa berjalan lancar,” kata Jobi.(RI)