Prof Dr Mukhtasor (paling kiri) bersama Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo (kedua dari kiri) usai Kuliah Umum Energi Laut dan peluncuran Peta Potensi Energi Laut Indonesia, di Kampus ITS Surabaya.

Prof Dr Mukhtasor (paling kiri) bersama Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo (kedua dari kiri) usai Kuliah Umum Energi Laut dan peluncuran Peta Potensi Energi Laut Indonesia, di Kampus ITS Surabaya.

SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan kesiapannya dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia di bidang energi laut. Bekerjasama dengan Robert Gordon University (RGU) United Kingdom (Inggris), perguruan tinggi negeri di Surabaya ini membuka program pascasarjana bidang energi laut.

Hal ini diungkapkan Prof Dr Mukhtasor, Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan ITS, yang juga Ketua Asosiasi Energi Laut Indonesia (ASELI) usai Kuliah Umum Energi Laut dan peluncuran Peta Potensi Energi Laut Indonesia, oleh Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo, di Kampus ITS Surabaya, akhir pekan lalu.

Menurutnya, percepatan pengembangan energi laut sudah menjadi keniscayaan, mengingat besarnya potensi energi yang terkandung dalam laut Indonesia. Dengan telah disetujuinya Kebijakan Energi Nasional yang baru, energi laut telah mendapatkan tempat strategis dalam peta energi Indonesia, untuk dikembangkan sejajar dengan jenis energi yang lain.

Namun demikian, kata Mukhtasor, layaknya pengembangan energi yang lain, pengembangan energi laut tidak bisa hanya tergantung pada besar potensi yang terkandung, maupun teknologi yang tersedia. “Pengembangan energi laut juga harus memberi perhatian pada peningkatan kapasitas (SDM) dalam hal penguasaan dan pemanfaatan energi laut,” jelas Mukhtasor.

Dalam kaitan dengan hal ini, lanjutnya, ITS menunjukkan kesiapannya untuk meningkatkanan kapasitas nasional di bidang energi laut, khususnya dalam penyediaan layanan pendidikan lanjut pada program pascasarjana. Dimana ASELI bekerjasama dengan RGU untuk program peningkatan kapasitas nasional energi laut. Dalam konteks ini pula, ITS dan RGU telah menandatangi Memorandum of Understanding (MoU) pada Februari 2014, untuk kerjasama bidang penelitian dan pendidikan energi laut.

Koordinator Program Pascasarjana Teknologi Kelautan ITS, Dr. Rudi Waluyo menegaskan, kerjasama ini difokuskan untuk membentuk konsentrasi baru pada Program Pascasarjana Teknologi Kelautan di bidang energi laut, dalam rangka menyiapkan tenaga ahli dan profesional Indonesia, yang siap menyambut berbagai tantangan dalam pengembangan energi laut di masa depan.

“Program pascasarjana ini akan dibingkai dalam konsentrasi Teknik dan Manajemen Energi Laut, diantaranya meliputi studi tentang prinsip konversi energi arus laut, gelombang laut dan panas laut, infrastruktur kelautan pendukung energi laut, keenonomian energi laut dan bisnis kelistrikan, kebijakan dan regulasi, serta kewirausahaan di bidang energi,” jelas Rudi Waluyo.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)