JAKARTA – Pemerintah menggandeng India untuk pengembangan potensi batu bara kalori tinggi atau coking coal melalui kegiatan eksplorasi perusahaan-perusahaan tambang nasional.

Shri Piyush Goyal, Menteri Negara Listrik, Batubara, Energi Baru Terbarukan dan Tambang India, mengatakan India melihat peluang bagus yang ada di Indonesia, salah satunya melalui investasi coking coal. Pengembangan coking coal merupakan salah satu dari 11 prioritas pemerintah India dalam kerja sama di sektor energi dengan Indonesia.

“Kami sangat berminat meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk berbagai bidang di sektor energi,” kata Shri dalam 1st Indonesia-India Energy Forum di kantor Kementerian ESDM, Kamis (20/4).

Coking coal merupakan batu bara yang khusus dipakai dalam tungku pembakaran pembuatan baja. Batu bara tersebut memiliki nilai kalori yang tinggi.

Dalam skema kerja sama yang disusun nantinya eksplorasi bisa dilakukan di tambang-tambang batu bara yang memiliki cadangan dengan kualitas coking dengan melibatkan perusahaan tambang nasional.

Awalnya, skema kerja sama berupa government to government. Namun, dimungkinkan juga antar perusahaan langsung melakukan perjanjian secara business to business.

Ignasius Jonan, Menteri ESDM, mengatakan untuk menindaklanjuti kesepakatan tersebut, Kementerian ESDM akan mengirimkan tim ke India. Tim tersebut akan membahas kelanjutan dari kerja sama yang ingin direalisasikan.

“Harusnya dalam waktu cepat bisa, semua akan jadi prioritas,” kata Jonan.

Selama ini, coking coal belum dikembangkan secara masif di Indonesia. Adapun wilayah pertambangan coking coal kebanyakan dipegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang masih berada dalam tahap eksplorasi.(RI)