JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menegaskan akan fokus menjaga produksi Blok Mahakam pada tahun ini. Rencana untuk mengikutsertakan partner dalam pengelolaan blok gas di Kalimantan Timur tersebut untuk sementara tidak lagi menjadi prioritas.

Gigih Prakoso, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko, mengatakan setelah diserahkan, kini tugas utama Pertamina adalah mempertahankan produksi Blok Mahakam agar tidak anjlok.

“Kami lagi konsentrasi untuk itu dulu. Kami sudah 100% fokus bagaimana investasi dan produksi jangan sampai turun,” kata Gigih kepada Dunia Energi, Senin (30/1)

Dia menambahkan untuk pemilihan partner bisa sambil berjalan dan jangan sampai menganggu kegiatan operasional. “Kalau itu bisa sambil jalan, kan pembicaraan juga lagi jalan. Kami memang lagi cari partner, tapi fokus ke internal dulu,” ungkap Gigih.

Sejauh in ada beberapa perusahaan yang menyatakan berminat untuk bisa bergabung bersama Pertamina dalam pengelolaan Blok Mahakam, diantaranya Mubadala yang menyatakan ketertarikan melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Kemudian ada Petrochina yang sudah menyatakan terang-terangan kepada publik membidik 20% hak partisipasi Blok Mahakam. Lalu ada Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation yang merupakan kontraktor terdahulu berminat untuk mengambil 39% hak partisipasi Pertamina di Mahakam.

Blok Mahakam diberikan pemerintah kepada Pertamina sejak 1 Januari 2018 hingga  kontraknya habis pada 31 Desember 2037.

Data Pertamina menunjukkan hingga pada Januari 2018 rata-rata produksi gas Blok Mahakam mencapai 1.040 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan minyak sebesar 50 ribu barel per hari (bph).(RI)