JAKARTA – ExxonMobil menargetkan produksi blok Cepu bisa terus bertahan diatas 200 ribu barel per hari (bph) dalam beberapa tahun ke depan seiring mulai berproduksi lapangan Kedung Keris.

Erwin Maryoto, Vice President Public and Government Affair ExxonMobil Indonesia, mengatakan ExxonMobil menargetkan proyek pembangunan fasilitas produksi di Kedung Keris pada 2019. Dengan rampungnya proyek tersebut maka akan ada tambahan produksi minyak sebesar 10 ribu bph.

“Pada 2019 kami mulai produksi (Kedung Keris), tambahan sampai dengan 10 ribu bph,” kata Erwin di sela-sela gelaran IPA Convex 2018 di JCC, Kamis (3/5).

Erwin mengatakan jika mengikuti target Work and Plan Budget (WP&B) sebenarnya produksi Cepu hanya ditargetkan sebesar 205 ribu bph. Namun posisi saat ini rata-rata produksi blok Cepu sudah lebih dari 200 ribu bph.

Lebih lanjut Dia menjelaskan bahwa kemampuan produksi blok Cepu tersebut sebenarnya hanya dapat bertahan sekitar tiga tahun berkatĀ  penemuan cadangan baru sebesar 729 juta barel. “Iya lebih dari 200 ribu, 210 ribu kami masih coba terus. tapi di atas 200 ribu (pasti),” ungkap Erwin.

Exxon menganggarkan dana sedikitnya US$100 juta untuk mengembangkan lapangan Kedung Keris yang diperuntukkan untuk pengboran sumur serta pembangunan fasilitas produksi.

Lapangan Kedung Keris saat iniĀ  menjalani proses pembangunan fisik oleh PT Meindo Elang Indah yang baru saja memenangkan tender EPC Contract pada April lalu, dengan pekerjaan fisik berupa production facility di sumur wellpad.

“Serta pasang pipa kurang lebih sepanjang 16 km dari processing facility yang ada di Banyu Urip. Jadi minyak mentah yang di Kedung Keris akan diproses di lapangan Banyu Urip,” kata Erwin.(RI)