Perusahaan tambang asal Negeri Kanguru, Exalt Resources Ltd telah menuntaskan pembelian 100% saham Odni Holdings Ptd Ltd, dan menyatakan siap masuk ke industri batubara Indonesia. Dengan akuisisi tersebut, Exalt yang terdaftar di Bursa Efek Australia memperoleh sejumlah konsesi batubara yang prospektif di Kalimantan, Sumatera, dan Papua Barat.

CEO and Managing Director Exalt, Barry Tudor mengatakan, pilihannya mengakuisisi Odni karena perusahaan investasi asal Singapura itu memiliki konsesi batubara yang berkualitas di Indonesia, dekat dengan infrastruktur dan pasar batubara terbesar di dunia. “Kami berfokus di Indonesia karena kami yakin bahwa Indonesia memberikan peluang terbaik untuk para investor di sektor batubara pada saat ini,” jelas Barry Tudor di Jakarta, Rabu, 26 Juli 2012.

Menyusul tuntasnya akuisisi tersebut, Exalt mulai mulai melakukan eksplorasi secara intensif di lahan batubaranya yang baru, dan berharap mendapatkan cadangan yang melimpah serta disertifikasi JORC. Exalt akan menerapkan keahliannya dari Australia dalam hal membangun tambang, dan akan bekerja sama erat dengan mitra serta kerjasamanya di dalam negeri.

Proyek awal Exalt pasca akuisisi tersebut, mencakup wilayah eksplorasi batubara di Sumatera Selatan seluas 250.000 hektar, yang tersebar di lebih dari 11 konsesi. Exalt juga berhak mengakuisisi dua area konsesi batubara di Kalimantan Timur dan satu di Kalimantan Tengah. Exalt telah merangkul Corpac Partners untuk membantu mengembangkan hubungan dalam negeri, mengidentifikasi dan mengembangkan jalur aset, konsultasi strategis dan berbagai layanan dukungan di Indonesia.

Barry menerangkan,perjanjian awal antara Exalt and Odni diumumkan pada April 2012. Penyelesaian Perjanjian Jual Beli ini memiliki beberapa syarat, diantaranya telah tuntas proses due diligenc, persetujuan pemegang saham, peningkatan modal minimal USD 10 juta dan surat tanda persetujuan yang relevan, termasuk dari ASX (Bursa Efek Australia).

Guna memuluskan langkahnya, Exalt akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Agustus 2012, guna mendapatkan persetujuan atas beberapa hal. Antara lain perubahan sifat dan skala kegiatan, dan mempertimbangkan sejumlah perusahaan sekuritas yang terkait dengan usulan akuisisi tersebut. Perusahaan ini juga siap menignkatkan modal hingga AUD20 juta untuk modal eksplorasi perdana, akuisisi proyek, penggantian biaya, dan modal kerja.