JAKARTA– Equis Energy atau PT Redaya Energi Indonesia, pengembang energi terbarukan, berencana menarik investor baterai penyimpan energi solar dari Australia untuk mengembangkan energi ramah lingkungan di Tanah Air. I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, mengatakan investor tersebut menawarkan kepada Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto untuk membawa industri baterai untuk menyimpan energi solar ke Indonesia.

“Equis Energy adalah perusahaan IPP (Independent Power Producer) asal Australia dibentuk oleh konsorsium untuk melakukan perjanjian jual beli tenaga listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) dengan PLN,” ujar Putu usai mendampingi Menteri Airlangga bertemu Partner and Head of Indonesia and Thailand Equis Energy Tim Russell di Gedung Kemenperin, Jakarta, Senin (24/7).

Equis telah membangun pembangkit listrik tenaga angin di Jeneponto, Sulawesi Selatan, dan pembangkit listrik tenaga solar di Minahasa, Sulawesi Utara. Kedua pembangkit tersebut masuk dalam Program Pengembangan 35.000 Megawatt. “Sebanyak 5.000 watt di antaranya disediakan untuk renewable energy,” ungkap Putu seperti dikutip Antara.

Menanggapi rencana Equis yang ingin menarik investor baterai, Putu menyampaikan bahwa Menteri Airlangga menyambut baik, mengingat industri baterai belum banyak di Indonesia.

“Baterai di sini sudah ada, tapi belum besar, namanya Mega Factory. Ada beberapa, tapi tidak cukup. Inikah berkembang terus (kebutuhannya),” tukas Putu. (dr)