JAKARTA – PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), perusahaan minyak dan gas yang terafiliasi dengan Grup Bakrie, tetap fokus pada pengembangan tiga blok andalan, yakni Blok Bentu di Riau, Blok Kangean di Madura, dan Blok Malacca untuk memproduksi migas.

Herwin Hidayat, Investor Relations Energi Mega, mengatakan perseroan belum berencana melakukan eksplorasi blok migas. “Kita tidak berpikir untuk eksplorasi, tapi lebih kepada work over atau pengembangan dan drilling,” ujar Herwin di Jakarta, Selasa (11/7).

Dia menambahkan, produksi migas perseroan pada 2016 relatif sama dengan 2015, yakni sebesar 45.000 barrel oil equivalent per day (BOEPD). “Minyak sekitar 9.000 barel per hari dan gas sekitar 200 juta kaki kubik per hari,” kata Herwin.

Blok Bentu merupakan blok gas yang dimiliki 100% dan dioperasikan Energi Mega. Bentu memiliki cadangan gas terbukti dan terukur sebesar 356 miliar kaki kubik. Energi Mega juga memiliki 50% saham di kuasa pertambangan Blok Kangean PSC melalui anak-anak usahanya, sisanya 50% dikuasai konsorsium Mitsubishi Corporation dan Japan Petroleum Exploration Co (JAPEX).

Sementara itu, Blok Malacca dimiliki 60,49 % dan dioperasikan oleh perseroan. Malacca memiliki cadangan minyak terbukti dan terukur 6,9 juta barel di akhir Maret 2014.

Menurut Herwin, untuk target tahun ini, Energi Mega tergantung pada status Blok Offshore North West Java (ONWJ). Kontribusi Blok ONWJ terhadap total produksi perusahaan selama ini cukup besar. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi Energi Mega per 30 Juni 2016, sebanyak 20% dari total produksi perusahaan berasal dari Blok ONWJ.

“Kita masih menunggu dari pemerintah. Kita cenderung pasif saja, karena sudah konfirmasi dapat ekstension (pengelolaan),” tandas Herwin.(RA)