JAKARTA – PT Elnusa Tbk (ELSA), emiten penyedia jasa minyak dan gas serta energi, memproyeksikan laba bersih hingga akhir 2015 mencapai Rp 325 miliar. Pada tahun lalu, Elnusa membukukan laba bersih Rp 412,42 miliar, naik 73,25% dibanding laba bersih 2013.

Pada tahun lalu, selain laba bersih dari operasional bisnis, Elnusa juga mencatat laba atas hasil penjualan aset.

Budi Rahardjo, Direktur Keuangan Elnusa, mengatakan perseroan tetap percaya diri terhadap kinerja hingga akhir tahun, meski kondisi industri perminyakan global belum menunjukkan perbaikan dan situasi perekonomian yang masih volatile.

“Kondisi ini tentu membuat kinerja perusahaan-perusahaan migas tertekan. Namun kami percaya diri Elnusa akan membukukan laba bersih tidak kurang dari Rp 325 miliar dan margin laba bersih tumbuh 15% dari operasional bisnis,” ungkap Budi, Selasa.

Proyeksi kinerja keuangan yang positif ditopang semua proyek seismik yang diperoleh Elnusa sudah mulai berjalan akhir tahun ini. Perseroan tahun ini memenangkan proyek seismik US$ 86 juta untuk jangka waktu proyek paling lama dua tahun dengan historis margin laba yang cukup tinggi. Selain itu, kontribusi dari bisnis utama lain, drilling and oilfield services sampai saat ini masih tinggi kebutuhannya di industri migas.

Hingga sembilan bulan 2015, Elnusa meraih laba bersih Rp 226,32 miliar, turun dibanding periode yang sama tahun lalu. Penurunan laba bersih salah satunya dipicu turunnya pendapatan dari Rp 3,02 triliun menjadi Rp 2,61 triliun. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari jasa hulu migas pihak ketiga dan pihak berelasi serta jasa hilir migas pihak berelasi.

Emiten jasa hulu migas lainnya, PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) membukukan pendapatan Rp 1,22 triliun pada periode sembilan bulan 2015, turun dibanding periode yang sama 2014 sebesar Rp 1,42 triliun. Penurunan pendapatan berasal dari jasa pendukung operasi dan jasa inpeksi. Sementara pendapatan dari jasa agensi dan kegiatan lepas pantai.

Tiga klien yang memberi kontribusi pendapatan terbesar adalah Total E&P Indonesie, PT Chevron Pacific Indonesia dan Santos (Madura Offshore) Pty, Ltd.

Seiring penurunan pendapatan, laba bersih Radiant juga turun menjadi Rp 24,16 miliar dibanding sembilan bulan tahun lalu Rp 26,26 miliar.(AT)