JAKARTA– PT Elnusa Tbk (ELSA), perusahaan jasa hulu migas yang terafiliasi dengan PT Pertamina (Persero), memproyeksikan kinera perseroan tahun ini akan positif kendati industri migas saat ini mengalami gejolak, terutama  karena pelemahan harga minyak mentah. Manajemen  Elnusa dalam keterangan tertulis menyatakan  yakin dalam menghadapi tantangan industri tahun ini karena perseroan telah memiliki kontrak sebesar Rp 5,6 triliun dan akan direalisasikan sebesar Rp3,0 triliun tahun ini.

Dengan struktur neraca yang kuat dan kredibilitas perseroan dalam kinerja HSE, menurut manajemen Elnusa, eksekusi proyek serta produktivitas, perseroan yakin mampu menghasilkan tambahan pendapatan dan berimbas pada proyeksi total pendapatan di 2016 yang tidak kurang dari estimasi pendapatan 2015 sebesar Rp 3,7 triliun.

“Kami sangat menghargai kepercayaan investor dalam berinvestasi pada saham Elnusa, namun kami juga menghimbau agar investor tetap melakukan analisis risiko mendalam sebelum mengambil keputusan apapun dalam membeli, menjual ataupun menahan saham Elnusa di pasar saham,” tutur manajemen Elnusa dalam keterangan tertulis, Jumat.

Hingga III 2015, Elnusa membukukan penuruan laba bersih sebesar 21,49% menjadi Rp226,33 miliar atau Rp31,0 per saham bila dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama 2014 yang hanya sebesar Rp288,29 miliar atau Rp39,5 per saham.

Penurunan kinerja perseroan disebabkan lesunya bisnis pertambangan yang tercermin dari penurunan pendapatan pokok perseroan sebesar 13,25% menjadi Rp2,62 triliun dari posisi pendapatan pokok periode yang sama 2014 sebesar Rp3,02 triliun. (DR)