JAKARTA – PT Elnusa Tbk (ELSA), emiten penyedia jasa energi, membukukan laba bersih Rp 375,36 miliar sepanjang tahun lalu, turun 8,28% dibanding realisasi 2014 sebesar Rp 425,78 miliar.

Sri Purwanto, Head of Corporate Communications Elnusa, mengatakan penurunan laba bersih disebabkan karena pada 2014 ada laba atas penjualan tanah sebesar Rp 87 miliar.

“Jika tidak memperhitungkan laba atas penjualan tanah, maka laba bersih 2015 masih tumbuh sebesar 10,92% dengan margin laba bersih tumbuh dari 8,01% menjadi 9,94%,” ujar Sri, Kamis.

Menurut Sri, pada 2015 tantangan industry cukup berat, terkait perlambatan aktivitas minyak yang disebabkan penurunan harga minyak dunia. Di tengah kondisi tersebut, dengan dilakukannya langkah-langkah terbaik dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas melalui perubahan metode kerja dan inovasi berkelanjutan yang disertai pengembangan bisnis serta penetrasi pasar baru, perseroan berhasil menekan penurunan pendapatan serendah mungkin.

Pada tahun lalu, Elnusa mencatat penurunan pendapatan 10,56% menjadi Rp 3,77 triliun dibanding 2014 yang mencetak pendapatan Rp 4,22 triliun.

Penurunan pendapatan terjadi pada semua segmen usaha, yakni jasa hulu minyak dan gas (migas) terintegrasi, jasa penunjang migas dan jasa distribusi dan logistik energi, baik untuk pihak ketiga maupun pihak berelasi.

Tiga klien yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan Elnusa sepanjang 2015 adalah PT Pertamina EP, PT Pertamina (Persero) dan PT Total E&P Indonesie. Ketiganya tercatat memberikan kontribusi 63,23% atau senilai Rp 2,38 triliun.

Pada tahun ini, manajemen Elnusa memproyeksikan kinerja perseroan akan positif kendati industri migas mengalami gejolak, terutama  karena pelemahan harga minyak mentah. Elnusa hingga awal 2016 telah memiliki kontrak sebesar Rp 5,6 triliun dan akan direalisasikan sebesar Rp3,0 triliun tahun ini.

Dengan struktur neraca yang kuat dan kredibilitas perseroan dalam kinerja HSE, menurut manajemen Elnusa, eksekusi proyek serta produktivitas, perseroan yakin mampu menghasilkan tambahan pendapatan dan berimbas pada proyeksi total pendapatan di 2016 yang tidak kurang dari pendapatan 2015.(AT)