JAKARTA – Serapan belanja modal (capital expenditure/capex) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) sepanjang semester I 2017 mencapai US$ 130 juta atau 26% dari total capex tahun ini yang mencapai US$ 500 juta.

Nusantara Suyono, Direktur Keuangan Perusahaan Gas Negara atau PGN, mengungkapkan penggunaan capex belum maksimal karena belum banyaknya serapan capex di bisnis Hilir,  terutama di sektor engineering, procurement, dan construction (EPC) seperti pembangunan jaringan pipa gas.

“Ekspansi slow down dibandingkan sebelumnya,” kata Suyono di Jakarta, Rabu (9/8)

Menurut Suyono, penyerapan capex sepanjang semester I 2017 sebesar 55% untuk bisnis hulu (upstream) yang dikelola anak usaha, PT Saka Energi Indonesia,  dan sisanya untuk bisnis hilir (downstream).

“Upstream yang dikelola Saka Energi serapannya sudah US$ 100 juta, kalau downstream baru US$ 20 juta-30 juta,” ujarnya

Selama kuartal I 2017 volume distribusi gas PGN sebanyak 816 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) , naik 19 MMSCFD dari periode sama tahun 2016. Jumlah pelanggan distribusi meningkatkan menjadi 168. 973 dari 111.076.

Suyono menambahkan, Saka Energi juga telah melakukan penyertaan investasi di 10 blok migas di Indonesia dan satu blok migas di Texas, Amerika Serikat.

“Saat ini Saka Energi sedang dalam proses pengajuan rencana pengembangan sumur Sidayu, Blok Pangkah, ke SKK Migas,” tandas Suyono.(RA)