ALJIR – PT Pertamina (Persero) dan Sonatrach menandatangani amandemen Memorandum of Understanding (MoU) pengelolaan blok migas di Aljazair. Penandatanganan tersebut menandai peningkatan hubungan baik dan penguatan kerja sama antar kedua perusahaan migas milik negara tersebut.

Elia Massa Manik, Direktur Utama Pertamina, mengatakan MoU ini jlllmembuka peluang bagi kedua perusahaan untuk menjajaki usaha baru baik di hulu, maupun hilir termasuk menggarap potensi LNG serta LPG.

“MoU ini menjadi bukti kepercayaan mitra kami, dimana Pertamina dinilai serius menggarap lapangan di luar negeri, khususnya 3 lapangan di Algeria. Upaya ini sekaligus menunjukkan keseriusan Pertamina dalam memperluas operasi bisnis hulu di luar negeri untuk menambah cadangan dan produksi migas nasional,”jelas Massa.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik dan CEO Sonatrach, Abdelmoumen Ould Kaddour, di Aljir, Aljazair, Kamis (20/12).

Amandemen ini merevisi MoU sebelumnya yang ditandatangi pada September 2016. Melalui kesepakatan baru ini, Sonatrach membuka peluang bagi Pertamina untuk menjajaki potensi migas baru di Algeria. Potensi ini mencakup pengembangan aset eksisting serta pengembangan aset baru yang memiliki potensi produksi hingga 20.000 – 30.000 barrel per hari dengan total reserve mencapai lebih dari 100 MMBO.

Segera setelah MoU ini ditandatangani, Pertamina dan Sonatrach akan memfinalisasi kesepakatan dan melakukan settlement commercial terms untuk selanjutnya mengajukan Plan of Development kepada otoritas migas di Algeria.

Abdelmoumen Ould Kaddour, CEO Sonatrach, dalam sambutannya mengatakan Sonatrach ingin terus melanjutkan kerja sama dengan Pertamina untuk memperkuat hubungan baik yang telah terjalin selama ini.

Menurut dia, Pertamina adalah perusahaan yang mumpuni dan berasal dari negara yang mirip dengan Aljazair. “Kapan saja Pertamina ke Algeria disini selalu hujan. Please bring more rain to Algeria”, ungkap CEO Sonatrach di akhir sambutannya.

Saat ini Pertamina memiliki tiga lapangan di Aljazair, dimana di lapangan tersebut Pertamina melalui anak perusahaannya PIEP (Pertamina International EP) menjadi operator dengan hak kelola 65% di Lapangan MLN. Pertamina juga memiliki hak kelola di lapangan EMK sebesar 16,9% dan di lapangan OHD 3,73%.(DR)