JAKARTA – Perombakan pejabat tinggi di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dinilai merupakan upaya penyegaran sekaligus mencari solusi baru dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Komaidi Notonegori, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, mengatakan sosok Ego Syahrial yang aktif di bidang geologi cocok menghadapi permasalahan di sektor hulu minyak dan gas.

“Masalah utama kan cadangan dan produksi yang stagnan atau turun. Beliau sebagai mantan kepala badan geologi tentu sudah banyak rumusan yang dapat dipakai menyelesaikan masalah-masalah yang ada,” kata Komaidi kepada Dunia Energi, Kamis (3/8).

Ego Syahrial menggantikan IGN Wiratmaja Puja sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas. Wiratmaja digeser menjadi Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian ESDM.

Ignasius Jonan, Menteri ESDM menyatakan pengembangan SDM harus ditingkatkan di sektor ESDM. Sosok Wiratmaja yang memiliki latar pendidikan kuat dianggap cocok mengemban tugas meningkatkan kualitas SDM di Kementerian ESDM.

“Pak Wirat itu pengalamannya banyak di dunia pendidikan. Makanya saya minta meningkatkan organisasi dan proses belajar mengajar. Saya kasih waktu sampai Desember, ayo coba kita benahi. Anggaran Rp 500 miliar-600 miliar, harusnya banyak yang bisa ditingkatkan,” kata Jonan usai melantik pejabat tinggi Kementerian ESDM, Rabu malam (2/8).

Menurut Jonan, Ego dianggap pas mengisi posisi yang ditinggalkan Wiratmaja karena memiliki pengalaman mumpuni di sektor emas hitam, terutama di sektor hulu yang tengah gencarnya dibenahi pemerintah.

“Dia kan latar belakangnya geologi.Kita perlu dibidang geologi meningkatkan upaya eksplorasi. Upaya melakukan Enhance Oil Recovery (EOR) yang benar,” ungkap dia.

Selain di Ditjen Migas, pergantian juga dialami Biro Komunikasi dan Layanan Kerjasama Publik (KLIK) Sujatmiko. Posisi Sujatmiko digantikan Dadan Kusdiana yang sebelumnya menjabat Sekretaris Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE). Sujatmiko kemudian menempati jabatan baru sebagai Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM.(RI)