JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor panas bumi menargetkan dua Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Karaha Unit 1 dan Ulubelu Unit 4 akan beroperasi pada semester pertama tahun ini. Kedua pembangkit yang masing-masing berkapasitas 30 megawatt (MW) dan 55 MW akan menjadi PGE memiliki kapasitas terpasang 617 MW.

Pertamina menggelontorkan dana sebesar US$ 398,9 juta atau sekitar Rp5,18 triliun dengan asumsi kurs Rp13 ribu per dolar Amerika Serikat untuk menyelesaikan kedua unit PLTP tersebut.

”PGE akan menggelontorkan anggaran biaya investasi yang cukup besar untuk proyek panas bumi pada 2017, seperti yang sudah ditetapkan dalam kebijakan energi nasional,” kata Irfan Zainuddin, Direktur Utama PGE, Kamis (30/3).

Menurut Irfan, PGE dalam pengembangan energi panas bumi telah memberikan kontribusi sebesar 35 persen dari total wilayah kerja panas bumi yang sudah memproduksi listrik sebesar 1.535 MW. Dari potensi panas bumi Indonesia 29 GW, sebagaimana roadmap yang dicanangkan pemerintah pada 2025, total kontribusi panas bumi Indonesia sebesar 7,2 GW. “Pertamina akan berkontribusi sebesar 2,3 GW (32 persen),” tukas dia.

Saat ini PGE tengah mengerjakan proyek PLTP Lumut Balai Unit 1 dan 2 (total project 2×55 MW) yang ditargetkan beroperasi (commercial operation date/COD) pada 2018 untuk Unit 1 dan 2019 untuk Unit 2. Selain itu, PLTP Lumut Balai Unit 3 dan 4 (total project 2×55 MW) target COD pada 2022 untuk Unit 3 dan 2024 untuk Unit 4.

PLTP Sungai Penuh (upstream project 1×55 MW) target COD pada 2020, Hululais (upstream project 2×55 MW) target COD pada 2019 untuk Unit 1 dan 2021 untuk Unit 2.

“Agar dapat maksimal mendukung proyek listrik 35 ribu MW, PGE akan terus mempercepat penyelesaian proyek, untuk dapat berkontribusi bagi kelistrikan nasional,” kata Irfan.

Irfan menegaskan PGE akan terus mengakselerasi sejumlah PLTP. Hal tersebut bisa dilihat pada 2016 saat perusahaan telah berhasil menyelesaikan tiga proyek PLTP lebih cepat dari jadwal yang direncanakan sehingga dapat berproduksi lebih awal.

Ketiga proyek PLTP tersebut adalah Ulubelu Unit 3, Lahendong Unit 5 dan Lahendong Unit 6. COD Ulubelu 3 telah dituntaskan 25 Juli 2016 dari jadwal yang direncanakan 6 Agustus 2016.

“COD Lahendong 5 dan 6 yang selesai masing-masing pada 16 September dan 6 Desember 2016, lebih cepat dari jadwal yang direncanakan 26 Desember 2016 dan 1 Februari 2017,” tandas Irfan.(RI)