JAKARTA – Pada dua bulan pertama 2017, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), emiten kontraktor jasa tambang, mencatat produksi batubara milik klien 6,7 juta ton atau meningkat 21,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 5,5 juta ton.

Laporan operasional perseroan juga menyebutkan pada periode Januari-Februari 2017 pemindahan lapisan tanah penutup (overburden removal) mencapai 54,9 juta bank cubic meter (bcm), naik dibanding periode yang sama 2016 sebesar 41,7 juta bcm.

Delta Dunia melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) sepanjang 2016 mencatat produksi batubara milik klien 35,1 juta ton, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya sebesar 33,2 juta ton. Pelanggan utama perseroan telah menjalin kontrak kerja jangka panjang yang berkesinambungan, seperti PT Berau Coal, PT Adaro Indonesia dan PT Kideco Jaya Agung yang rata-rata baru berakhir pada 2018-2019.

Manajemen Delta Dunia dalam keterbukaan informasinya, Senin (20/3) menyebutkan perseroan telah menandatangani beberapa kontrak sepanjang 2016. Sebagian besar merupakan perpanjangan kontrak menjadi seumur tambang dan beberapa kontrak tertentu, dengan penambahan volume yang signifikan.

Kontrak yang ditandatangani meliputi, perpanjangan kontrak dengan PT Tadjahan Antang Mineral senilai US$288 juta. Perubahan kontrak dnegan PT Berau Coal, anak usaha PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) senilai US$3 miliar. Kontrak dengan PT UPS Sidrap Bayu Energy senilai US$4 juta. Perpanjangan kontrak dengan PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO) senilai US$428 juta. Serta kontrak baru dengan PT Angsana Jaya Energi senilai US$66 juta. Jumlah keseluruhan kontrak yang ada saat ini sekitar US$5 miliar.

Pada tahun lalu, Delta Duniamembukukan laba bersih US$37,08 juta pada 2016, dibanding tahun sebelumnya yang merugi US$8,3 juta. Selain ditopang kenaikan pendapatan, kinerja keuangan perseroan yang positif juga didukung turunnya pos beban lain-lain.

Pendapatan Delta Dunia sepanjang tahun lalu mencapai US$611,23 juta, naik 8 persen dibanding raihan 2015 sebesar US$565,61 juta. Empat klien yang memberikan kontribusi pendapatan terbesar adalah Berau Coal, PT Kideco Jaya Agung, Adaro Indonesia dan PT Sungai Dana Jaya. Berau tercatat sebagai klien dengan kontribusi terbesar pada tahun lalu sebesar US$348,94 juta atau 57 persen dari total pendapatan.(AT)