JAKARTA – Komisi VII DPR RI akan segera memanggil Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) untuk memberikan penjelasan mengenai krisis listrik yang dihadapi masyarakat di Kepulauan Nias, Sumatera Utara.

“Masalah ini harus segera diatasi, Kita sudah jadwalkan untuk memanggil PLN dan Kementerian ESDM segera,” kata Dito Ganinduto,  Anggota Komisi VII DPR, Kamis (7/4).

Krisis listrik yang terjadi di Nias disebabkan dihentikannya operasional dua Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sewa berkapasitas 2×10 megawatt. Manajemen PLN menyebutkan hal ini akibat penyedia jasa sewa PLTD Nias melakukan pemutusan sepihak oleh pemiik mesin PLTD sewa secara tiba-tiba, yakni dua hari sebelum jatuh tempo. Padahal seharusnya sesuai kontrak dua bulan sebelum jatuh tempo.

Akibatnya, masyarakat di Niassangat dirugikan akibat matinya listrik dan disarankan untuk mengajukan gugatan class action terhadap PLN dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Kepulauan Nias.

“Gugatan itu perlu dilakukan masyarakat agar pemerintah dan PLN memperbaiki pelayanan,” tukas Padian Adi, Sekretaris Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK).

Tulus Abadi, Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia,  menyatakan krisis listrik di Nias sepenuhnya tanggung jawab PLN, yang tidak antisipatif terhadap kontrak yang hampir habis.

“Oleh karena itu hal ini jelas merupakan keteledoran dan mismanagemen PT PLN, baik di level cabang, dan bahkan dilevel direksi,” tandas Tulus.

Disisi lain, PLN terus berupaya untuk menyelesaikan permasalahan pemadaman listrik yang terjadi di Pulau Nias dengan mengerahkan sejumlah genset yang didatangkan dari Jakarta, Riau, Medan, Sumatera Barat dan Langsa (Aceh).

Pengiriman genset dari Jakarta ini nantinya akan disebar dengan prioritas untuk perumahan mengingat tempat pelayanan masyarakat telah menyala dengan genset yang didatangkan sebelumnya.

Sementara dari Pekanbaru, Riau sebesar 3,2 MW yang dikirim melalui udara. Dari Medan rencananya juga akan ada penambahan genset masing-masing berkapasitas antara 100 hingga 400 kw yang dikerahkan melalui jalan darat dan laut.

Pengiriman genset dari Langsa juga dilakukan pada pagi tadi, sebanyak 23 kontainer pengangkut genset berkapasitas 1,3 MW telah memulai perjalanan menuju Nias.dan diprediksi akan sampai di Nias pada esok hari.

Bantuan genset juga datang dari Wilayah Sumbar sebanyak 4 Unit genset masing-masing berkapasitas 100 kW, yg berasal dari Area Bukittinggi, Solok dan Payakumbuh.

“Segala upaya penambahan pasokan listrik untuk Nias terus kami kerahkan agar masalah pemadaman listrik Nias segera selesai, kami juga saat ini telah mengirimkan tenaga operator tambahan untuk pengoperasian seluruh mesin genset yang ada,”Agung Murdiri, Manager Senior Public Relation PLN.(RI)