JAKARTA – Tim Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membuka pintu lebar bagi pelaku usaha untuk mendapatkan informasi terkait wilayah kerja (WK)  minyak dan gas yang ditawarkan dalam lelang periode 2018.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM, mengatakan Kementerian ESDM akan menyiapkan data komperehensif bagi calon investor. Data merupakan salah satu hal utama yang bisa menjadi faktor penentu minat investasi dalam lelang WK migas baru.

“Kalau memerlukan data tambahan yang sekiranya data tersebut sudah tersedia, silakan hubungi Plt Dirjen Migas (Ego Syahrial) atau Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Pak Tunggal. Hal-hal yang dibutuhkan mengenai data, sebisa mungkin kalau kami punya, akan diberikan, sehingga analisanya lebih komprehensif,” kata Arcandra di Jakarta, Selasa (20/2).

Dia menambahkan pemerintah tidak akan menutup diri dengan memberikan kesempatan pada pelaku usaha yang ingin memperdalam informasi mengenai lelang WK migas terbaru.

Berbagai insentif juga dijanjikan pemerintah sesuai dengan regulasi yang berlaku dalam mekanisme kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) gross split yang digunakan untuk pengelolaan migas di tanah air.

“Kami terbuka untuk discussion, talking about insentif  gross split. Intinya gross split, kira-kira bapak-bapak (investor) sudah bisa menghitung berapa split yang akan didapat. Pastinya nanti waktu Plan of Development (PoD),” ungkap Arcandra.

Pemerintah akhirnya melelang 26 Wk migas, terdiri dari 24 WK migas konvensional dan dua WK migas non konvensional. Jumlah tersebut jauh menyusut dari rencana sebelumnya yang direncanakan sebanyak 40 WK migas.

Ego Syahrial, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, mengungkapkan penurunan jumlah WK yang ditawarkan berdasarkan hasil evaluasi secara ketat yang dilakukan. Pemerintah meyakini ke-26 WK yang akhirnya ditawarkan memiliki keunggulan dari segi data serta resiko yang tidak terlalu besar, sehingga bisa segera diminati oleh para pelaku usaha.

“Yang namanya menawarkan itu kan berhubungan dengan risk (resiko), kesiapan data segala macam. Jadi yang kami tawarkan ini yang sudah betul-betul komplit,” ungkap Ego.

Dia pun menjanjikan pemerintah akan memperkaya lagi data serta kualitas  pada sisa WK migas yang tidak jadi diikutkan dalam lelang awal 2018 ini.

Pemerintah belum memastikan, jadwal lelang berikutnya, namun tahap persiapan lelang WK migas tetap berjalan.

Ego mencontohkan Blok A memasuki masa terminasi. Setelah itu data dari blok tersebut akan diperkaya terlebih dulu data-data sekelilingnya.

“Misalnya dulu waktu ditawarkan hanya dikasih data wilayah A, sekarang kalau disampingnya ada data lebih bagus, sehingga mereka mengkorelasikan lebih cepat. Artinya begini, konteksnya begini, bukannya ditahan, tetapi diperkaya,” tandas Ego.(RI)