Emas batangan PT Logam Mulia.

JAKARTA – Sampai kemarin, Kamis, 17 Januari 2013, harga emas batangan produksi PT Logam Mulia memang belum terpengaruh oleh anjloknya harga komoditi itu di pasar spot. Namun kondisi Dollar Amerika Serikat (AS) yang menguat menjadi ancaman serius terhadap produk anak usaha PT Aneka Tambang (Antam) Tbk ini.

Harga emas batangan produksi Logam Mulia per Kamis, 17 Januari 2013 tercatat Rp 583.200,- per gram. Turun Rp 3.000, per gram dibandingkan harga pada Rabu, 16 Januari 2013, yang mencapai Rp 586.200,- per gram. Itu pun dalam kondisi “not available” alias stok dalam keadaan kosong.

Sementara harga emas di pasar spot, sudah lebih dulu terjun bebas. Kemarin, harga emas untuk pengiriman Februari 2013 di Bursa Comex, pukul 17.15 WIB, turun 0,27% menjadi USD 1.679,30 per troy onces dibanding harga pada Senin.

Sejumlah analis mengatakan, turunnya harga emas di pasar dunia merupakan pengaruh penguatan Dollar AS. Pada Rabu, 16 Januari 2013, disaat Dollar AS menguat, para investor yang memegang emas langsung melakukan aksi ambil untung (profit taking) dengan melepas cadangan emasnya.

Bukan tidak mungkin kondisi di pasar spot tersebut menular ke Indonesia. Dimana para pemilik cadangan emas buru-buru melepas emasnya untuk mengambil untung besar. Hari ini, merujuk pada situs resmi Logam Mulia, harga penjualan kembali emas (buy back) dipatok Rp 519.000 per gram.

Bisa dipahami, selama ini investor cenderung membelanjakan dananya pada komoditi emas, ditengah kondisi investasi yang tidak menentu dan Dollar AS yang kurang menarik. Namun saat Dollar AS terkerek ke Rp 9.668 per USD, bukan tidak mungkin giliran Dollar yang diburu spekulan.

Beberapa analis juga mengungkapkan, harga emas memang pantas turun karena sebelumnya sudah terlalu tinggi. Sejak krisis ekonomi melanda AS dan Eropa, emas menjadi incaran investor sebagai komoditi lindung nilai ditengah situasi investasi yang tidak menentu.

(Abraham Lagaligo/abrahamlagaligo@gmail.com)